Hampir semua penyu hijau di kawasan Great Barrier Reef Utara di negara bagian Queensland (Australia) adalah betina, dan para ilmuwan mengkhawatirkan masa depan penyu di kawasan tersebut.
Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Current Biology kelompok peneliti ini menemukan bahwa kelompok penyu di sana hanya melahirkan betina selama 20 tahun terakhir karena meningkatnya suhu global.
BACA JUGA: 9 Januari, Hari Pertama Pasangan LGBT Australia Menikah
Penelitian ini dilakuka oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dari Amerika Serikat bekerja sama dengan peneliti dari Australia.
"Memperhatikan bahwa jenis kelamin penyu tergantung pada suhu udara dsaat telur mereka dierami dan memperhatikan bahwa suhu yang lebih hangat akan menghasilkan lebih banyak penyu betina, kami prihatin dengan dampak perubahan cuaca." kata Camryn Allen peneliti NOAA yang juga seorang ahli biologi laut.
BACA JUGA: Potensi Tsunami Akibat Letusan Gunung Api di Pulau Kadovar
"Suhu udara penting bagi populasi penyu laut dimana mereka akan menghasilkan 50 persen penyu jantan dan 50 persen penyu betina adalah sekitar 29 derajat Celcius."
"Variasi sekitar 1 atau 2 derajat, akan bisa menyebabkan lahirnya seluruh penyu betia atau menyebabkan kematian
BACA JUGA: Nicole Kidman Raih Penghargaan Aktris Terbaik Golden Globe 2018
"Temperatur di Great Barrier Reef telah lebih tinggi dari suhu penting tersebut."Hampir tidak mungkin melihat dampaknya sampai penyu lahir
Penelitian ini melihat lebih dari 300 penyu hijau dan menemukan bahwa di bagian selatan terumbu karang itu populasi penyu betina sekitar 69 persen.
Namun di kawasan utara yang lebih hangat di Raine Island dan Moulter Cay, jumlah populasi penyu betina mencapai 99 persen.
"Ada banyak kawasan populasi penyu dimana yang lahir lebih banyak betina, dan itulah salah satu cara mereka berkembang biak." kata Allen.
"Namun di populasi ini, kami sangat terkejut dengan hasilnya, karena ini adalah salah satu kawasan populasi penyu laut terbesar di dunia, dan kami mengharapkan mereka berkembang baik."
"Namun lewat kombinasi hormon dan genetik, telah memungkinkan kami mengkaji lebih dalam dan menemukan dalam 20 tahun terakhir di kawasan Great Barrier Reef utara ini tidak ada penyu jantan yang dilahirkan. "
Kelompok lingkungan WWF Australia mengatakan penemuan ini menimbulkan kekhawatiran.
"Ini mengkhawatirkan karena bila kita terus kehilangan populasi penyu jantan, yang penting sebagai bagian dari pembiakan dan untuk mempertahankan populasi yang berkelanjutan di kawasan populasi penyu hijau paling penting di dunia." kata kepala WWF Australia Dermot O'Gorman.
O'Gorman mengatakan ini bukti lagi bahwa perubahan iklim memberikan dampak negatif bagi Great Barrier Reef.
"Selama dua tahun terakhir kita melihat adanya peristiwa pemutihan besar-besaran terumbu karang, yang sangat jelas terlihat." katanya.
"Kalau yang ini sebenarnya tidak kelihatan karena tidak mungkin melihat dampak sampai ketika penyu lahir."
"Hal terpenting bagi Australia dan bagi dunia adalah menciptakan target ambisius untuk mengurangi emisi dan mengontrol perubahan iklim."
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arena Turnamen Australian Open Dinyatakan Aman