Seperti yang disampaikan pihak berwenang pemerintah Brasil, ke-11 mayat tersebut masing-masing terdiri dari lima pria dan lima wanita Brasil, serta seorang asing
BACA JUGA: Korban Bom di Kirkuk Capai 73 Orang
Hanya saja, dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak polisi federal dan kementerian pertahanan di Pernambuco itu, kewarganegaraan para korban pun tidak disebutkan.Jatuhnya pesawat milik Air France pada tanggal 1 Juni itu, tercatat memakan korban tewas 228 orang (diperkirakan semua yang ada di pesawat, Red)
"Sejauh ini, Air France telah mengontak sekitar 1.800 anggota keluarga dari mereka yang tewas dalam kecelakaan pesawat Airbus A330 tersebut," ungkap Pierre-Henri Gourgeon, sang pimpinan eksekutif, kepada radio Prancis, RTL, sambil menambahkan bahwa mereka juga menyiapkan konseling bagi keluarga korban.
"Tentu saja, ini tidak akan mudah, namun kita akan menjalankannya," katanya
BACA JUGA: Teheran Tenang Mencekam
"Kami punya tenaga psikolog di setiap negara, di setiap pemberhentian kamiBACA JUGA: Pasien Buta Bisa Melihat Lagi berkat BrainPort
Namun kami memiliki kemampuan mengatasi kompleksitas ini," tambahnya pula.Gourgeon pun mengakui bahwa mereka sempat cukup kesulitan melacak anggota keluarga dari ke-228 korban"Dunia modern cukup berbeda (dengan dulu), dan kami seringkali cuma punya handphone (sebagai petunjuk)Dan seperti yang bisa anda bayangkan, telepon itu juga berada di (puing) pesawat," katanya memberi keterangan(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenangan Ahmadinejad Sudah Sah dan Final
Redaktur : Tim Redaksi