jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu membeberkan perkiraan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
Febrio memprediksi defisit APBN berada di bawah tiga persen yaitu 2,8 persen dari produk domestik bruto (PDB).
BACA JUGA: APBN Jateng 2023 Capai Rp 104 Triliun, Ganjar Minta Fokus pada Kemandirian Pangan & Energi
“Nanti kita lihat, ini (defisit APBN) bisa di 2,8 persen atau lebih rendah lagi,” katanya seusai Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis.
Prediksi Febrio tersebut lebih rendah dibandingkan pagu yang telah ditetapkan untuk defisit APBN tahun ini yaitu Rp 840,2 triliun atau 4,5 persen dari PDB serta lebih rendah dari perkiraan pemerintah pada Juli yaitu sebesar 3,92 persen dari PDB.
BACA JUGA: Mantap! Kinerja Positif Seluruh Komponen Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Berdampak ke APBN
Di sisi lain, realisasi defisit per Oktober 2022 baru sebesar Rp 169,5 triliun atau 0,91 persen dari PDB.
“Kami melihat sangat besar peluang defisit bisa di bawah tiga persen. Arahnya sangat baik, terakhir 0,91 persen. Kami on track defisit lebih rendah dari yang diprediksi di awal,” jelasnya.
Indonesia memiliki arah yang sangat baik untuk mencapai defisit di bawah tiga persen.
Febrio menyebutkan pertumbuhan ekonomi dan penerimaan negara yang baik ini akan menjadi modal untuk tahun depan.
Terlebih lagi, target penerimaan pajak pun telah melampaui target Rp 1.485 triliun yaitu sebesar Rp 1.580 triliun per Selasa (6/12) dan belanja negara hingga Oktober 2022 terserap Rp 2.351,1 triliun atau 75,7 persen dari target sebesar Rp 3.106,4 triliun.
"Realisasi belanja tahun ini bisa seperti rata-rata penyerapan belanja negara pada tahun-tahun sebelumnya yaitu di atas 95 persen sehingga berdampak terhadap indikator dan pertumbuhan ekonomi," Febrio.
Di sisi lain, Febrio mengatakan untuk pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 diperkirakan antara berada sedikit di bawah 5 persen hingga 5 persen karena dipenuhi dengan lebih banyak tantangan dibanding kuartal III. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul