Sebegini Sabu-Sabu yang Disimpan Jeger di Rumahnya, Jangan Kaget

Jumat, 19 Agustus 2022 – 22:51 WIB
Kapolda NTB Irjen Djoko Poerwanto beserta jajaran dalam konferensi pers kasus pengungkapan peredaran sabu-sabu jaringan antarprovinsi di Mataram, NTB, Jumat (19/8/2022). ANTARA/Dhimas B.P

jpnn.com, MATARAM - Polda Nusa Tenggara Barat menyita 1,1 kilogram sabu-sabu dari seorang pria asal Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, berinisial JU alias Jeger (37).

Kapolda Nusa Tenggara Barat Irjen Djoko Poerwanto menyampaikan petugas dari direktorat reserse narkoba menangkap Jeger dengan barang bukti sabu-sabu di rumahnya.

BACA JUGA: Kapolri Kumpulkan Semua Personel: Ini Pertaruhan Institusi

"Dari hasil penggeledahan rumah pelaku, ditemukan barang bukti sabu-sabu dalam 9 poket siap edar. Itu barang bukti awal yang ditemukan dari dalam kotak pembungkus kanebo (lap pengering)," kata Djoko di Mataram, Jumat.

Hasil lain, pihaknya juga menemukan barang bukti sabu-sabu dari dalam tas. Jumlahnya dua paket berukuran besar, dengan berat masing-masing mencapai 1 ons.

BACA JUGA: Dosen yang Mencium Itunya Mahasiswi jadi Tersangka

"Ada juga barang (sabu-sabu) yang ditemukan masih melekat dalam pipa kaca dan dalam pipa paralon yang ditanam dalam tanah. Jadi, jumlahnya ada 20 lebih paket dengan berat kotor 1,127 kilogram," ucapnya.

Direktur Resnarkoba Polda NTB Kombes Deddy Supriadi menjelaskan bahwa pelaku terungkap memasok sabu-sabu melalui jaringan antarprovinsi.

"Sudah pernah dua kali pesan dari luar. Metodenya diterima terlebih dahulu, kemudian uang diserahkan setelah barang laku terjual. Yang terakhir (pesanan) hanya setor uang muka," ujar dia.

Dari keterangan pelaku terungkap bahwa barang berasal dari wilayah Pulau Sumatera.

Deddy memastikan pihaknya masih terus menelusuri peran pemasok.

"Kami masih kembangkan. Sesuai perintah pak kapolda, kami diminta untuk mengusut kasus ini hingga tuntas," kata Deddy.

Selain narkoba, polisi dalam penangkapan Jeger turut menyita uang tunai diduga hasil penjualan sabu-sabu, dengan nilai Rp 92 juta.

Dalam pengakuan lain, kata dia, Jeger kepada polisi mengatakan dirinya belum lama ini menjual sabu-sabu sejak mendapat tawaran untuk menjual dari seorang rekannya.

"Mengaku baru satu bulan (jual narkoba)," ucap dia.

Jeger memilih menjalankan bisnis haram tersebut karena alasan usaha sebelumnya bangkrut. Untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga, Jeger mengaku terpaksa menjalankan bisnis sabu-sabu.

"Dalam sebulan itu, dia jalankan bisnis sabu-sabu dengan keuntungan Rp 100 juta. Dia beli 1 kilogram dengan harga Rp 1 miliar. Pesanan terakhir sudah habis, yang disita ini sisa," ujarnya.

Dari kasus ini, Jeger kini ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan Pasal 112 ayat 2 dan atau Pasal 114 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 35/2009 tentang Narkotika. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler