JAKARTA-Kompetisi Divisi Utama (DU) PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) akan kick off pada 14 April mendatang. Meski demikian, masih saja ada sebelas klub yang ingin hijrah ke kompetisi yang dikelola PT Liga Indonesia (LI).
Head of competition PT LPIS Hendriyana menyebutkan memang menjelang workshop DU LPIS lalu, dia telah mendengar kabar sebelas klub yang ingin hijrah. Namun, di sisi lain, klub-klub yang hendak pindah itu tetap datang ke acara workshop DU LPIS.
"Saya tahu kabar itu, tapi saya tidak sebutkan mana saja klubnya. Yang pasti, mereka tidak pindah begitu saja karena klub-klub itu tetap datang ke workshop," tuturnya, kemarin (6/4).
Meski ngotot ingin pindah, Hendriyana meyakini tak akan terjadi. Pasalnya, dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret lalu, disepakati bahwa dua kompetisi yang dikelola PT LPIS dan PT LI tetap berjalan sampai selesai.
"Ketua Umum PSSI dan Exco juga pasti menolak langkah klub itu, karena amanat KLB adalah kompetisi masing-masing harus berjalan sampai akhir musim," tuturnya.
Sementara itu, CEO PT LI Joko Driyono membenarkan bahwa ada sebelas klub yang memang berniat pindah. Namun, PT LI tidak menerima surat langsung karena klub-klub itu menulis surat ke PSSI.
"PT LI hanya terusan. Sekalipun dalam surat itu inisiatifnya klub ingin bermain di kompetisi yang dikelola oleh PT LI," ucapnya.
Sejauh ini, lanjut lelaki asal Ngawi itu, PT LI belum mengambil keputusan apapun. Mereka masih menunggu bagaimana keputusan dari rapat Exco PSSI yang rencananya digelar pada Selasa (9/2) nanti di Surabaya.
Hanya, melihat kompetisi DU PT LI yang sudah diputra sejak Maret lalu, besar kemungkinan niat klub yang ingin hijrah dari LPIS tak akan tercapai. Joko menyebut penambahan tim saat kompetisi berjalan bisa menyalahi regulasi.
"Kalau mau pindah dan bermain di DU PT LI tidak mungkin. Karena kami sudah kick off. Beda kalau mereka meminta bergabung saat kompetisi belum berjalan," tandasnya.
Selain itu, Joko menyebut jika hasil kesepakatan di KLB PSSI 17 Maret juga harus dijalankan dengan komitmen. Sebab, dua kompetisi akan berjalan sampai unifikasi dilakukan pada musim 2014 mendatang. (aam)
Head of competition PT LPIS Hendriyana menyebutkan memang menjelang workshop DU LPIS lalu, dia telah mendengar kabar sebelas klub yang ingin hijrah. Namun, di sisi lain, klub-klub yang hendak pindah itu tetap datang ke acara workshop DU LPIS.
"Saya tahu kabar itu, tapi saya tidak sebutkan mana saja klubnya. Yang pasti, mereka tidak pindah begitu saja karena klub-klub itu tetap datang ke workshop," tuturnya, kemarin (6/4).
Meski ngotot ingin pindah, Hendriyana meyakini tak akan terjadi. Pasalnya, dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret lalu, disepakati bahwa dua kompetisi yang dikelola PT LPIS dan PT LI tetap berjalan sampai selesai.
"Ketua Umum PSSI dan Exco juga pasti menolak langkah klub itu, karena amanat KLB adalah kompetisi masing-masing harus berjalan sampai akhir musim," tuturnya.
Sementara itu, CEO PT LI Joko Driyono membenarkan bahwa ada sebelas klub yang memang berniat pindah. Namun, PT LI tidak menerima surat langsung karena klub-klub itu menulis surat ke PSSI.
"PT LI hanya terusan. Sekalipun dalam surat itu inisiatifnya klub ingin bermain di kompetisi yang dikelola oleh PT LI," ucapnya.
Sejauh ini, lanjut lelaki asal Ngawi itu, PT LI belum mengambil keputusan apapun. Mereka masih menunggu bagaimana keputusan dari rapat Exco PSSI yang rencananya digelar pada Selasa (9/2) nanti di Surabaya.
Hanya, melihat kompetisi DU PT LI yang sudah diputra sejak Maret lalu, besar kemungkinan niat klub yang ingin hijrah dari LPIS tak akan tercapai. Joko menyebut penambahan tim saat kompetisi berjalan bisa menyalahi regulasi.
"Kalau mau pindah dan bermain di DU PT LI tidak mungkin. Karena kami sudah kick off. Beda kalau mereka meminta bergabung saat kompetisi belum berjalan," tandasnya.
Selain itu, Joko menyebut jika hasil kesepakatan di KLB PSSI 17 Maret juga harus dijalankan dengan komitmen. Sebab, dua kompetisi akan berjalan sampai unifikasi dilakukan pada musim 2014 mendatang. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aston Villa Jauhi Zona Degradasi
Redaktur : Tim Redaksi