jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan membantah pernyataan Ahok yang menyebut DPP PDIP tidak pernah memasukkan Anies Baswedan sebagai kandidat Cagub DKI Jakarta usulan partai berlambang banteng moncong.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan bahwa Anies sudah masuk ke dalam bursa cagub sejak bulan Juni 2024, jauh sebelum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dilantik sebagai pengurus DPP PDIP pada 5 Juli 2024.
BACA JUGA: Ditemani Lontong Sayur, Anies Baswedan Sambut Kedatangan Pram-Doel
“Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,” kata Basarah dalam keterangannya, Minggu.
Menurut Basarah, PDIP menjajaki kerja sama politik dengan PKB pada Juni lalu lantaran bersikap realistis tidak dapat mengusung sendiri pasangan calon. Hal ini dikarenakan perolehan kursi kedua partai di DPRD DKI Jakarta tidak mencapai 20 persen: PDIP hanya 15 kursi, sementara PKB hanya 10 kursi.
BACA JUGA: Ucapan Cawagub DKI Suswono yang Bikin Gaduh di Pertemuan Ormas Bang Japar
“Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu, kan, PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,” tambah dia.
Pada perkembangannya, MK melalui Putusan Nomor 60/PUU-XXI/2024 mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah, dari semula 25 persen perolehan suara atau 20 persen perolehan kursi di DPRD menjadi hanya antara 6,5 sampai 10 persen perolehan suara tergantung jumlah daftar pemilih tetap.
BACA JUGA: Unggah Foto Bareng Prabowo Seusai Pelantikan, Anies Tulis Caption Begini, Simak
“Putusan MK itu memang mengubah peta politik pilkada secara nasional dan PDIP pun akhirnya dapat mengusung sendiri pasangan calonnya di Pilkada Jakarta,” kata Basarah melanjutkan.
Menurut Basarah, sejumlah pimpinan DPP PDIP juga pernah menyampaikan bahwa Anies Baswedan dilirik untuk dicalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta, di antaranya ditegaskan oleh Ketua DPP PDI Puan Maharani dan Eriko Sotarduga, serta Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.
Bahkan, imbuh dia, Ketua DPP PDIP Bidang Sumber Daya Said Abdullah pernah menyebut PDIP telah mempertimbangkan mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.
“Pertemuan pasca-Putusan MK Nomor 60 antara Anies Baswedan dengan saya dan Pak Said Abdullah bahkan telah membicarakan kerja sama ideologis bagaimana mencari titik temu antara pandangan kelompok Islam dan kaum Nasionalis Soekarnois yang acapkali sering dibenturkan akibat dampak politik desoekarnoisasi di era Orde Baru dulu,” katanya pula.
Basarah pun menyebut Anies Baswedan sepakat untuk menjadi jembatan silaturahmi dengan kelompok Islam. “Khususnya para pendukungnya, agar tercipta persaudaraan kebangsaan yang kokoh antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois, khususnya dengan PDIP,” sambung dia.
Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
“Dalam pertemuan saya bersama Hasto Kristiyanto, Mas Anies Baswedan menegaskan bahwa pilkada bukan sekadar urusan seremonial lima tahunan, tapi tugas menyatukan bangsa Indonesia adalah tugas sejarah yang harus kita kerjakan bersama-sama,” ujarnya.
Di samping itu, Basarah menyoroti 'Markas Komando Jakarta Menyala untuk Perubahan' di kawasan Cilandak, Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang dibuka oleh Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid.
Markas dimaksud merupakan salah satu bentuk dukungan Anies Baswedan kepada Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, yang diusung oleh PDIP.
“Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Mas Anies Baswedan dan timnya itu,” imbuh Basarah. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Bandar Judol Setorkan Uang ke Oknum Komdigi
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti