Sebelum Akom Dilantik, Ini Protes Golkar Kubu Agung

Senin, 11 Januari 2016 – 14:34 WIB

JAKARTA - Ketua Mahkamah Agung (MA) RI, Hatta Ali akhirnya melantik politikus Partai Golkar Ade Komarudin (Akom) sebagai Ketua DPR RI, sisa waktu masa jabatan 2014-2019. Ade Komarudin dilantik dalam sidang paripurna DPR RI Senin (11/1), menggantikan Setya Novanto yang mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI.

Sebelum Ade Komarudin dilantik, sidang paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dihebohkan oleh interupsi yang berasal dari anggota Fraksi Partai Golkar Azhar Romli dan Ruhut Sitoumpul dari Fraksi Partai Demokrat.

"Kami mengusulkan agenda untuk pelantikan Ketua DPR tidak dilanjutkan," kata Azhar Romli, usai Fahri Hamzah membuka masa sidang DPR 2016.

Menurut Azhar, Badan Musyarah (Bamus) baru bisa membahas pelantikan Ketua DPR setelah masa sidang dibuka secara resmi. "Dalam catatan saya, Bamus rapatnya digelar sebelum sidang paripurna dibuka," tegas politkus Partai Golkar kubu Agung Laksono ini.

Selain itu, Azhar juga menyatakan saat ini PDIP sedang melaksanakan hajatan nasionalnya. "Untuk menghormati itu, alangkah baiknya juga untuk acara-acara penting ini termasuk pelantikan Ketua DPR ini kita tunggu mereka hadir," sarannya.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bangka-Belitung ini juga mengkritisi pimpinan DPR RI yasng hanya membacakan surat Fraksi Partai Golkar yang datang dari kubu Aburizal Bakrie.

Dalam konteks ini lanjutnya, pimpinan DPR hanya membacakan surat masuk hanya satu pihak, dan ditambah lagi Partai Golkar saat ini dalam kondisi kevakuman of power. Tidak ada legalitas dari Partai Golkar yang ada sekarang.

"Karena itu, berilah waktu kepada kami untuk meneyelesaikan ini dulu agar tata cara dalam mengisi jabatan-jabatan penting di negara ini tidak melanggar hukum dan cacat hukum," tegasnya.

Sementara Ruhut Sitompul dalam interupsinya menegaskan bahwa partai yang saat ini berkonflik jangan memaksakan diri memimpin DPR.

"Partai Golkar dan PPP sedang berkonflik, Selesaikan dulu masalah kalian, jangan seret negara ke wilayah konflik yang tak kunjung bisa kalian selesaikan," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Mencla-mencle, Menteri Yuddy Layak Didepak Dari Kabinet

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Pra-Rekonstruksi saat Mirna Menyeruput Kopi di Kafe


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler