Sebelum Diangkut KPK, Nurdin Abdullah Sempat Mencurahkan Isi Hati pada Elite PDIP

Sabtu, 27 Februari 2021 – 14:37 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah. Foto: ANTARA/HO/Humas Pemprov Sulsel

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Ridwan Wittiri mengaku sempat dihubungi Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sesaat sebelum diangkut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu (27/2).

Ridwan Wattiri menceritakan tentang Nurdin sebelum dibawa aparat petugas hukum.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Dinasti Politik SBY Bikin Panas, Publik Lebih Bersimpati pada Moeldoko, Paspampres Beraksi

Kepada Ridwan, Nurdin menyampaikan tidak mengetahui kasus yang menjerat eks Bupati Bantaeng itu.

"Menegaskan demi tanggung jawab pada Tuhan dan masyarakat, dunia dan akhirat, Prof Nurdin sama sekali tidak tahu menahu atas kejadian yang menimpanya," kata Ridwan.

BACA JUGA: Gubernur Sulsel Nurdin Ditangkap KPK, Begini Sikap PKS sebagai Partai Pengusung

Meskipun demikian, Ridwan menegaskan, pihaknya menghormati proses hukum yang berlaku di KPK.

“Saya hanya bisa berharap agar hukum benar-benar ditegakkan dengan sepenuhnya mengabdi pada keadilan, dan juga menjauhkan diri dari pertarungan politik tidak sehat. Kami dukung sepenuhnya misi KPK dalam pemberantasan korupsi," kata Riwan Wittiri.

BACA JUGA: Tiba di KPK, Gubernur Nurdin: Saya Lagi Tidur Dijemput

Ridwan juga mengaku sangat terkejut mengetahui penangkapan Nurdin Abdullah oleh KPK. Sebab, sosok Nurdin merupakan muslim yang taat dan saleh selama ini.

“Dalam penilaian saya, Prof Nurdin Abdullah itu sosok yang baik, dekat dengan petani, dan sosok muslim yang saleh," kata Ridwan.

Wittiri mengatakan PDIP tentu saja menghormati proses hukum yang berkeadilan. Namun, tetap saja merasa ada yang perlu diluruskan terkait pemberitaan penangkapan oleh KPK terhadap Nurdin.

"Penangkapan itu bukanlah OTT dalam pengertian ada sebagai barang bukti atas kejadian tindak pidana korupsi. Hal itulah yang saya dengar langsung dari Prof Nurdin. Saat itu tidak ada dana di rumah Prof Nurdin, mengingat beliau saat itu juga sedang dalam keadaan tidur, lalu dibangunkan oleh aparat hukum,” ujar Ridwan.

Ridwan mengaku mengenal Nurdin sebagai sosok yang menerapkan protokol ketat menghindari gratifikasi. Bahkan sebelum menerima tamu, semua pihak dilarang membawa apa pun kecuali buku catatan.

"Semua tas yang dibawa wajib ditaruh di loker," tegasnya.

Sampai saat ini, Ridwan meyakini bahwa Nurdin adalah orang jujur dan baik. Terlebih Nurdin termasuk salah satu penerima Bung Hatta Award yang tentunya bukan penghargaan sembarangan. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler