jpnn.com, JAKARTA - Korban pengeroyokan pendukung Prabowo-Sandi di Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (2/4/2019), Yuli Wijaya (28) mengaku dipaksa membuka kausnya yang bergambar capres 01 Joko Widodo. Karena menolak, Yuli langsung dipukul benda tumpul.
Pemuda Dukuh Sarangan, Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, ini mengatakan, saat dirinya sedang menunggu parkiran sepeda motor, tiba-tiba rombongan itu memintanya untuk melepas kaus yang dipakainya bergambar capres Jokowi. Tetapi Yuli menolak.
BACA JUGA: Elektabilitas Ungguli Prabowo Lagi, TKN: Rakyat Berempati
BACA JUGA: Usai Berkampanye Pendukung Prabowo Pukuli Warga Pemakai Kaus Jokowi
Karena dipaksa, saat Yuli hendak membuka kausnya, tiba-tiba dari belakang ia langsung dipukul dengan benda tumpul.
BACA JUGA: Polda Jabar Siaga di Hari H Pemilu, 22.694 Personel Dikerahkan
“Rombongannya banyak, beriringan. Tiba-tiba salah satu dari rombongan itu balik arah dan menghampiri saya dan meminta melepas kaus, karena saya tidak mau mereka langsung mengambil batu dan memukul kepala saya,” kata Yuli seperti dilansir pojoksatu.id.
Yuli mengatakan, pendukung Prabowo bukan saja mengeroyok dan memukuli warga Purworejo usai mengikuti kampanye terbuka pasangan nomor urut 02 di Lapangan Kemiri, Kecamatan Kemiri, Purworejo, Selasa (2/4/2019).
BACA JUGA: Jokowi Pasti Menang di Sulut
Mereka juga merusak sejumlah sepeda motor milik warga yang terparkir di sekitar tempat kejadian.
Yuli yang menjadi korban pengeroyokan merupakan pengatur lalu lintas jalur keluar masuk kendaraan proyek pertambangan batu andesit.
BACA JUGA: Penyebar Foto Panas Guru Honorer Diciduk Polisi di Banten
Sementara itu, Kapolsek Bagelen AKP Sarjana menjelaskan, peristiwa pengeroyokan dan pemukulan itu terjadi di Jalan Jogja kilometer 11, depan SDN Krendetan, Bagelen, Purworejo.
Saat itu, rombongan pendukung Prabowo-Sandi itu melintas menuju ke arah Jogjakarta. Namun salah seorang di antaranya berbalik arah dan langsung menghampiri korban.
“Tiba-tiba rombongan memukuli korban beramai-ramai. Ada yang melempar batu juga,” kata Sarjana.
Melihat korban yang sudah tak berdaya, rombongan tersebut lantas pergi begitu saja meninggalkan korban tergeletak.
“Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke arah Jogjakarta,” katanya.
Akibat pengeroyokan tersebut, kepala korban sampai mengalami robek dan wajah yang babak belur akibat dipukuli beramai-ramai.
“Kemudian korban dibawa ke RSUD dr Tjitro Wardojo Purworejo untuk mendapatkan pertolongan,” kata Sarjana. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erick Thohir: Ini Bukan Sinetron
Redaktur : Tim Redaksi