jpnn.com, BATAM - Kematian Brigadir Maria Magdalena Marpaung, bersamaan dengan upaya penyidik polsek Batuaji untuk ungkap pelaku pembuang bayi yang ditemukan terbakar di tempat sampah di perumahan Pemda II Batuaji.
Sebelum ditemukan tewas dengan leher terjerat tali di bawa anak tangga menuju lantai dua rumahnya, Maria dicari oleh penyidik Polsek Batuaji untuk bantu mengungkap pelaku pembuang mayat bayi tadi.
BACA JUGA: Tanggapan Tetangga Soal Kematian Brigadir Maria Magdalena
Dia berkali-kali ditelepon oleh pihak penyidik agar segera datang ke Polsek untuk menginterogasi tiga wanita yang diamankan polisi sebagai saksi atas temuan jasad bayi tadi.
Dia dibutuhkan karena kesehariannya dia bertugas sebagai penyidik di unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polsek Batuaji.
BACA JUGA: Brigadir Maria Gelisah Sebelum Ditemukan Tewas di Rumahnya
"Lagian polwan yang ada satu-satunya cuman dia. Kami butuh dia supaya bisa mengecek tiga saksi (wanita) tadi untuk cari tahu mana yang keluar ASI. Nggak mungkin juga kami laki-laki yang cek itu," ujar seorang penyidik Polsek Batuaji.
Upaya untuk menghubungi Brigadir Maria ini juga dilakukan Kanit Reskrim Polsek Batuaji Ipda Yanto dan Kapolsek kompol Syafruddin Dalimunthe. Namun sampai pukul 22.00 WIB Maria tak merespon panggilan telepon tadi.
BACA JUGA: Polwan Tiga Anak Ditemukan Tewas dengan Leher Terjerat Tali
Penyidik Polsek Batuaji akhirnya meminta bantuan Polwan lain dari Polresta Barelang untuk mengecek tiga saksi tadi. "Setelah datang polwan ternyata memang benar, salah satu dari tiga saksi tadi menghasilkan ASI. Dia langsung ditetapkan sebagai tersangka atas temuan mayat bayi tadi," tutur Dalimunthe.
Disinggung terkait kematian anggota penyidiknya itu, Dalimunthe enggan berkomentar banyak sebab ditangani langsung oleh Mapolresta Barelang. "Yang bisa saya sampaikan dia memang angggota saya. Dia orangnya baik dan tak ada masalah selama ini. Kami turut berduka untuk
musibah ini," ujar Dalimunthe.(eja/ska/une)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Ungkap Ibu Pembuang Bayi di Tempat Sampah
Redaktur & Reporter : Budi