jpnn.com, BALIKPAPAN - Diduga depresi karena dituduh memerkosa perempuan, pemuda berinisial HK nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam bengkel tempatnya bekerja, di Jalan Letjend Suprapto RT 13 Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.
Pria 26 tahun itu ditemukan tewas tergantung pada Selasa (26/4) sekitar pukul 07.30 WITA.
BACA JUGA: TA Siapkan Alat Kontrasepsi untuk Lelaki yang Mau dengan Mbak SA & YF, Mainnya di Hotel
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga bernama Burhan. Saat itu saksi baru pulang dari pasar dan melintas di lokasi kejadian.
"Saksi pas melintas lihat kaya ada orang tergantung. Setelah dicek ternyata benar ada yang gantung diri. Saksi kemudian berteriak membangunkan warga sekitar," kata Kapolsek Balikpapan Barat Kompol Totok Eko Darminto saat dikonfirmasi JPNN.com, Selasa sore.
BACA JUGA: Pimpinannya Tewas, KKB Mengamuk, Seorang Warga Ditembak Mati
Singkat cerita, temuan jasad tergantung ini kemudian dilaporkan ke aparat kepolisian.
Tak berselang lama Polsek Balikpapan Barat dan Tim Inafis Satreskrim Polresta Balikpapan tiba di lokasi kejadian guna melakukan penyelidikan.
Dari hasil olah TKP polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Diduga korban mengalami depresi lalu bunuh diri. Hal ini diperkuat keterangan dari sejumlah saksi.
Disebutkan kalau korban sebelum ditemukan gantung diri, sempat curhat dengan pemilik bengkel terkait masalah yang dihadapinya. Korban mengaku telah dituduh memerkosa seorang perempuan.
"Informasi dihimpun, korban dituduh telah memerkosa. Korban sempat bilang bingung kenapa orang mengira dia pelakunya. Diduga karena depresi dan takut, korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," terangnya.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, polisi menemukan sebuah pesan yang ditulis korban menggunakan spidol hitam yang ditujukan kepada pemilik bengkel.
"'Terima Kasih atas semuanya, terutama untuk Sira (pemilik bengkel). Selamat jalan, ka'," bunyi pesan yang ditulis di dinding bengkel itu.
Setelah melakukan olah TKP, semulanya jasad korban hendak di bawa untuk dilakukan autopsi. Namun pihak keluarga menolak, denga alasan menerima penyebab kematian korban dengan cara bunuh diri.
"Korban tidak divisum karena pihak keluarga menerima kematian korban gantung diri dan tidak menuntut siapapun di kemudian hari. Jadi, karena tidak ada sebab lain. Mereka menolak untuk diautopsi," katanya. (mcr14/jpnn)
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Arditya Abdul Aziz