Sebelum Gantung Diri Mahram Tulis Status: Jemput Jasadku ya Allah

Kamis, 28 Maret 2019 – 09:19 WIB
Tali untuk gantung diri. Ilustrasi: DH Illustration

jpnn.com, HULU SUNGAI SELATAN - Mahram, 24, pria Desa Tambangan, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel, gantung diri di rumahnya, Selasa (26/3) siang sekitar pukul 11.30 Wita.

Dari informasi dihimpun, duda satu anak sni pertama kali ditemukan dalam keadaan gantung diri di ruang tamu rumahnya menggunakan tali jemuran oleh tetangganya. Setelah sempat terdengar suara seperti orang menendang dinding rumah.

BACA JUGA: Syok, Temukan Istri Bunuh Diri dengan Pisau Dapur

Karena curiga, tetangga pun mendatangi rumah korban yang sehari-hari seorang penjual pentol keliling tersebut. Betapa kaget si tetangga, karena Mahran sudah dalam keadaan tergantung menggunakan tali jemuran.

Tetangga tersebut langsung berteriak minta pertolongan warga untuk menurunkannya. Namun sayangnya, ia telah meregang nyawa.

BACA JUGA: WhatsApp Bakal Punya Tampilan Dark Mode

Sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Mahran juga sempat beberapa kali menulis status di WhatsApp.

BACA JUGA: Hasil Survei: Masyarakat Indonesia Kian Sejahtera

BACA JUGA: Terungkap Pemicu Ibu Muda Gantung Diri

Pertama, Mahran pagi hari sekitar pukul tujuh pagi menulis status, “Ya Allah berikan kekuatan dan kesabaran menghadapi masalah yang bertubi-tubi ini ya Allah. Cobaan yang kau berikan sakit banget. Sabar bocah sabar. Kamu pasti bisa menghadapinya”. Status disertai dengan emoji menangis.

Kemudian berselang dua jam kemudian, ia kembali menuliskan status berisi, “Kayapa (bagaimana) bagawe awak kayak ini (badan seperti ini) ya Allah. Tetap kerja meskipun awak (badan) panas. Ada-ada aja musibah.”

Selanjutnya, berselang dua jam lagi, Mahran kembali menuliskan status medsos yang berisi, “Ya Allah aku kada sanggup kayak ini (seperti ini) nasi aja kada (tidak) tasuap (tidak tertelan). Ya Allah ambil nyawa ku. Jemput jasadku ya Allah”.

Berselang puluhan menit korban juga sempat menulis status “Bismillah bila dengan dengan ini aku bahagia aku lakukan."

Beberapa menit kemudian Mahran kembali menulis “Selamat tinggal semua. Aku kada (tidak) sanggup lagi hidup.”

Terakhir, sebelum mengakhiri hidupnya, Mahran menuliskan status “Aku kada (tidak) sanggup lagi bila kada (tidak) ikam (kamu). Percuma hidup, aku sakit hati and aku handak (mau) cari kebahagian di akhirat”.

Mahran yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, banyak membuat warga tidak percaya. Karena ia dikenal pribadi yang baik. Bahkan sebelumnya juga terlihat mengantarkan pentol pesanan warga.

Kapolsek Daha Selatan Iptu Hilmi Wansyah saat dikonfirmasi membenarkan ada seorang pria duda beranak satu mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

BACA JUGA: Perawat Ditemukan tak Bernyawa di RS Cikarang

Untuk penyebab, Hilmi tidak bisa memastikan karena masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. “Motifnya masih dilakukan penyelidikan,” ujarnya.

Hilmi juga membenarkan korban sebelum mengakhiri hidupnya sempat menuliskan status di medsos miliknya. “Beberapa kali sempat menulis status. Yang intinya tidak sanggup menghadapi beban hidup,” tutur Kapolsek.

Dari hasil visum yang dilakukan tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban. “Tidak ada ditemukan adanya kekerasan,” jelas Hilmi.(shn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... WhatsApp Uji Fitur Informasi Pesan Terusan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler