jpnn.com - JAKARTA - Rekam jejak (track record) para calon anggota legislatif dan partai politik peserta pemilu 2014 masih belum jadi pertimbangan utama bagi calon pemilih dalam menentukan pilihannya. Padahal, melalui rekam jejak akan terlihat kapasitas, kapabilitas dan integritas para caleg dan parpol.
Hal tersebut dikatakan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, di sela-sela acara Gerakan Dekrit Rakyat, di Jakarta Selatan, Selasa (8/4).
BACA JUGA: Tengah Malam, 335 Ribu Polisi Sudah Tongkrongi TPS
"Banyak memang, cara yang dapat dilakukan untuk lebih mengenal caleg dan parpol peserta pemilu. Tapi dari seluruh cara yang ada, mempelajari track record caleg dan parpol merupakan penuntun terbaik untuk kita penentukan pilihan," kata Ray.
Belum dijadikannya rekam jejak sebagai cara untuk mengetahui kontestan lanjut Ray, disebabkan dual hal. Pertama masih rendahnya kesadaran masyarakat pemilih untuk membaca dan adanya kesengajaan dari caleg untuk tidak menuliskan detail rekam jejaknya.
BACA JUGA: Kampanye, Politisi PKS Ini Rogoh Miliaran Rupiah
"Pihak yang diuntungkan oleh dua fenomena tersebut tentunya peserta pemilu karena bisa saja berbagai kejelekan masa lalunya tidak terungkap. Apalagi bagi petahana, kemalasannya selama menjadi wakil rakyat akan tertutupi dengan baliho besar yang mereka pajang," tegas dia.
Dijelaskan Ray, rekam jejak merupakan data konkret yang semestinya ditulis secara jujur dan bertanggung jawab dan disampaikan ke masyarakat.
BACA JUGA: Sehari Jelang Coblosan, Rhoma dan Ical Berdoa di DPR
"Dengan rekam jejak, bisa menjawab beberapa pertanyaan pemilih, terutama soal integritas dan kapabilitas. Itu pentingnya rekam jejak," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prediksikan Golkar Main Dua Kaki di Pilpres
Redaktur : Tim Redaksi