jpnn.com - KAPTEN Iriyanto, pilot AirAsia QZ8501 dikabarkan tak mengambil data cuaca dari BMKG sebelum menerbangkan pesawatnya dari Bandara Juanda ke Singapura, Minggu (28/12) pukul 05.20. Informasinya, perwakilan AirAsia baru mengambil data cuaca itu sekitar pukul 07.00 saat pesawat sudah kehilangan kontak.
Padahal, berdasarkan prosedur, data cuaca itu harus diambil oleh pihak maskapai di BMKG sekitar satu jam sebelum penerbangan.
BACA JUGA: Pramugari Khairunnisa Dimakamkan di Belakang Bukit Siguntang
Plt Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Juanda Surabaya Bambang Setiajid membernarkan informasi tersebut. "Yang mengambil ke BMKG adalah petugas dari Flight Operation Officer (FOO) AirAsia pada pukul 07.00 WIB sesudah pesawat hilang kontak,” kata Bambang seperti dilansir beritajatim.com.
Menurutnya, pilot tidak harus mengambil sendiri data itu. Tapi bisa diwakilkan kepada petugas maskapai.
Namun, Bambang tidak bisa memastikan apakah Kapten Iriyanto memegang data cuaca atau tidak saat menerbangkan pesawatnya. Menurut Bambang, kemungkinan besar sang pilot sudah mendapatkan data cuaca dari sumber lain selain BMKG Juanda.
BACA JUGA: Jenazah Mulai Rusak, Bagian Tubuh Terpisah
"Mungkin pilot sudah mendapatkan informasi cuaca dari instansi BMKG di Malaysia, karena induknya AirAsia kan di sana. Kami biasa saling tukar menukar data cuaca dengan BMKG negara lain," imbuhnya.
Menurutnya, tidak mungkin seorang pilot berani menerbangkan pesawat tanpa data atau informasi cuaca sama sekali. (tok/but/beritajatim/mas)
BACA JUGA: Menteri Yuddy Puji Layanan Kantor Imigrasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Lurah Sepi, Menteri Yuddy Layani Warga Urus Surat Pindah
Redaktur : Tim Redaksi