Sebelum Terjun ke Lokasi KKN, 963 Mahasiswa Unima Dapat Bekal Literasi Digital 

Jumat, 07 Oktober 2022 – 23:06 WIB
Kemenkominfo dan Universitas Negeri Manado memberikan pembekalan materi literasi digital kepada para mahasiswa KKN yang akan disebar ke-50 lokasi KKN di Sulawesi Utara. Foto Kemenkominfo 

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Manado (Unima) Rymond J. Rumampuk menyampaikan apresiasi terhadap Kemenkominfo yang telah menyelenggarakan program Literasi Digital bagi peserta KKN, gelombang dua. 

Dia berharap semua program yang dilaksanakan di kuliah kerja nyata (KKN) nanti bisa diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik.

BACA JUGA: Menteri Halim Beri Pembekalan kepada Ratusan Mahasiswa UNIMA

Tercatat 963 mahasiswa KKN ikut kegiatan literasi digital besutan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Unima pada akhir September lalu.

Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso menyampaikan mengenai tiga pilar Indonesia digital, yaitu pemerintah, masyarakat, dan ekonomi digital kepada para peserta kegiatan.

BACA JUGA: Jam Dinding Bergambar Caleg NasDem Beredar di Kampus Unima

Selain itu, Bambang Tri Santoso juga mengajak mahasiswa peserta KKN agar menyampaikan kembali materi-materi literasi digital yang diperoleh kepada masyarakat setempat di lokasi KKN. 

Indriyatno Banyumurti dari ICT Watch mengatakan tantangan yang harus dihadapi di era teknologi digital, salah satunya adalah kemampuan sumber daya nanusia (SDM).

BACA JUGA: Detik-detik Mahasiswi KKN & Ayahnya Tewas Disambar Petir di Bengkalis

"Kemampuan SDM yang baik akan memiliki implikasi baik bagi lingkungan sekitarnya," kata Indriyatno dalam keterangannya, Jumat (7/10).

Dia berharap 963 mahasiswa KKN bisa menyampaikan materi literasi digital kepada masyarakat.

Jika satu mahasiswa menyebarkan ke-10 orang saja, akan ada 9.630 mendapatkan literasi digital. Tujuan akhirnya supaya internet bisa dimanfaatkan dengan edukatif dan produktif.

Sementara itu, Donny Budi Utoyo selaku pegiat literasi digital (ICT Watch) mengingatkan pentingnya menyaring informasi yang didapatkan melalui sosial media, terlebih lagi jika akan menyebarkannya. Jika menerima informasi yang belum jelas, jangan langsung disebar.

"Cek dulu kebenarannya karena jejak digital itu sangat penting dan memengaruhi banyak hal, salah satunya dalam mencari pekerjaan,” jelasnya.

Donny juga memberikan beberapa tips dan trik, seperti cara mengecek kebenaran berita melalui s.id/cekhoaks serta menjaga keamanan digital supaya terhindar dari penipuan online.

Aidil Wicaksono, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma sekaligus anggota Pandu Digital Batch Biru menyampaikan pentingnya literasi digital dari sisi emotional intelligence. Hal yang harus dikuasai peserta KKN bukan hanya kemampuan teknis, tetapi juga ketepatan pendekatan kepada masyarakat. 

Ada tiga masalah yang harus dihadapi di lapangan nanti, yaitu komunikasi, alat pendukung, dan tujuan dari KKN itu sendiri. Harus ada timbal balik antara peserta KKN dengan masyarakat setempat. 

Selain itu, Aidil juga menekankan kembali mengenai tujuan dari pelaksanaan KKN. Peserta harus tahu potensi dari desa yang akan ditempati sehingga bisa memilih pendekatan yang paling tepat. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler