Sebelum Tersangka, Ruhut Sarankan Anas Mundur

Senin, 30 Januari 2012 – 15:14 WIB

KENDARI - Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul meminta Anas Urbaningrum mengundurkan diri sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat. Menurutnya, keputusan ini lebih baik diambil oleh Anas sebelum tersangkut proses hukum dalam kasus wisma atlet.

"Gak elok nantinya kalau sudah dijadikan tersangka baru mundur," tukas Ruhut, yang ditemui pada salah satu hotel di Kendari, usai menemui masyarakat Desa Lapaopao di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, Minggu (29/1).

Kondisi di internal tubuh Partai Demokrat memang kembali menghangat. Selasa (24/1) malam, sejumlah anggota Dewan Pembina Demokrat mengadakan pertemuan di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ketua dewan pembina Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Pertemuan berlangsung secara tertutup sejak pukul 19.00 hingga sekitar pukul 20.00. Sejumlah anggota dewan pembina yang hadir, antara lain, Marzuki Alie, Andi Mallarangeng, Syarief Hasan, E.E. Mangindaan, Ahmad Mubarok, dan Jero Wacik. Hadir pula sekretaris Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin.

Pertemuan itu terkait dengan perkembangan terkini dari persidangan kasus suap wisma atlet SEA Games 2011 dengan terdakwa mantan Bendahara Umum Demokrat M. Nazaruddin. Dalam sidang yang mendengar kesaksian Mindo Rosalina Manulang, terungkap identitas "ketua besar" dan "bos besar". Nama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ikut terseret.

Meskipun meminta mundur, namun Ruhut yang juga anggota Komisi III DPR menyerahkan sepenuhnya kepada Anas. "Saya dulu tim suksesnya Anas, saya juga hargai asas praduga tak bersalah. Tapi saya ingin objektif kalau berbicara soal hukum. Saya nothing to lose untuk ini," katanya.

Ruhut mengunkapkan, sejak nama Anas diseret dalam kasus wisma atlet, citra Partai Demokrat menurun drastis. Kata dia, survei terakhir tingkat elektabilitas Demokrat turun menjadi 15 persen dari 20 persen. 

"Masalah Anas, memang sampai saat ini sikap partai masih digodok di dewan pembina, tapi bagi kami dengan turunnya polling 20 persen menjadi 15 persen. Ini saya kembalikan pada Pak Anas. Dialah yang paling tahu apa yang dilakukan selama bersama Nazaruddin," pungkasnya. (lia/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibas Pastikan Posisi Anas Masih Aman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler