Sebelum Tutup Usia, Ki Seno Nugroho Minta Dijemput

Rabu, 04 November 2020 – 18:04 WIB
Ki Seno Nugroho. (DWI AGUS/RADAR JOGJA)

jpnn.com, BANTUL - Sosok dalang fenomenal Ki Seno Nugroho tutup usia pada Selasa (3/11) malam.

Ki Seno meninggal dunia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, sekitar pukul 22.10 WIB.

BACA JUGA: Siang Hari Masih Bercanda di Grup WhatsApp, Saat Malam Dapat Kabar Ki Seno Meninggal Dunia

Sang manajer, Gunawan Widagdo menceritakan, Ki Seno sempat ada keluhan sebelum meninggal.

Berawal saat olahraga sepeda di kawasan Godean. Saat tengah mengayuh, Ki Seno mengeluhkan nyeri di dada bagian kiri.

BACA JUGA: Ki Seno Meninggal, Mbah Mijan Ikut Berduka

“Kemarin sore (3/11) saat sepedaan, belum sampai pulang, di tengah jalan sudah terasa sakit dan suruh jemput. Sampai sini (rumah) magrib sudah muntah-muntah dan keringat dingin. Lalu oleh istrinya Mbak Agnes Widiasmoro dibawa ke rumah sakit (PKU Muhammadiyah Gamping),” katanya di rumah duka Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, Rabu (4/11) pagi.

Setibanya di rumah sakit, Ki Seno langsung mendapatkan perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD).

Gunawan mengisahkan saat itu almarhum masih sadarkan diri. Selang waktu, perawatan langsung dipindah ke ICCU.

Dalam pemeriksaan diketahui bahwa penyumbatan saluran jantung mencapai 100 persen.

Kondisi ini pula yang membuat kesehatan Ki Seno memasuki batas kritis.

Hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pukul 22.10 di ruang ICCU RS PKU Muhammadiyah Gamping.

“Ada penyumbatan di saluran jantung dan ini yang menyebabkan meninggal dunia. Sebenarnya kalau kesehatan bagus, karena beliau rutin olahraga bersepeda,” katanya.

Terkait riwayat sakit, Gunawan membenarkan adanya keluhan yang sama. Ki Seno, lanjutnya, memiliki sejarah penyumbatan saluran jantung. Hanya saja kala itu faktor resiko masih sangat kecil.

“Dulu pernah masuk rumah sakit juga dengan keluhan sama, tetapi sumbatan kecil dan belum indikasi serangan jantung. Sudah perawatan tetapi memang beberapa bulan sempat kambuh lagi,” ujarnya.

Gunawan juga tak menampik jadwal sang dalang lumayan padat.

Terbukti dalam bulan ini hampir penuh tanggap hingga akhir bulan. Hanya saja tetap ada waktu libur. Setidaknya dalam seminggu ada dua hari libur.

Waktu libur inilah yang dimanfaatkan Ki Seno untuk mengistirahatkan tubuhnya. Untuk menguatkan stamina, sang dalang kerap berolahraga bersepeda.

Rute yang ditempuh melintas kawasan Bantul, Sleman bahkan hingga Kota Jogja.

“Kelelahan mungkin iya, karena habis olahraga sorenya. Namun, memang kebiasaannya olahraga sore. Jadwal sebulan ini penuh, mau tidak mau menjelaskan ke penanggap agar bisa memahami dan mengerti keadaan saat ini,” katanya. (dwi/ila/radarjogja)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler