Sebut Blusukan Jokowi Pemborosan, FITRA Dianggap Sesat

Senin, 22 Juli 2013 – 11:57 WIB
JAKARTA - Keabsahan data mengenai anggaran operasional Rp 26,6 miliar untuk membiayai kegiatan blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dipertanyakan. Tanpa validasi, data yang diungkap Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) itu dianggap hanya sebagai amunisi untuk melemahkan pemerintahan Jokowi.

Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago mengatakan, data FITRA yang menyebut program blusukan Jokowi sebagai pemborosan dapat menyesatkan publik.

"Kelemahan data FITRA dimanfaatkan oleh sekelompok orang. Apalagi menyuruh Jokowi jangan blusukan. Pelajari dulu agar pemerintahan bisa efektif," ujar Andrinof saat dihubungi, Senin (22/7).

Andrinof menilai, penggunaan anggaran besar sah-sah saja selama programnya efektif. Ia pun membandingkan dengan masa pemerintahan gubernur terdahulu, Fauzi Bowo alias Foke.

Menurut Andrianof, pemerintahan Foke kerap menganggarkan program atau kegiatan yang tidak jelas manfaatnya. Sementara program blusukan yang diusung Jokowi lebih tepat sasaran dan biayanya terhitung lebih murah.

"Bandingkan dengan pemerintahan sebelumnya yang rajin menggerogoti anggaran. Dengan proyek mengada-ada, atau proyek yang perlu tapi anggarannya mengada-ada. FITRA pakai kacamata yang sudah dibersihkan lah," pungkasnya.(dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Blusukan Habiskan Dana Miliaran

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler