Sebut Presiden Koruptor, Yusril Dinilai Keterlaluan

Minggu, 26 Agustus 2012 – 19:35 WIB
JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, menilai kicauan Yusril Ihza Mahendra yang menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  berhak dijuluki presiden koruptur sudah keterlaluan. "Sebaiknya kita berkaca sebelum bicara," Nurhayati, Minggu (26/8).

Dia mengatakan, saat ini masih dalam suasana lebaran dan mestinya selalu berdoa kepada Allah SWT supaya hikmah puasa melekat selama 11bulan ke depan dan bisa bertemu bulan Ramadan kembali. Karenanya, kata dia, hikmah puasa jangan diciderai dengan hal yang tidak baik. 

"Kenapa harus diciderai dengan mengumbar emosi yang akan meninggalkan luka mendalam bagi rakyat Indonesia yang telah memilih SBY dua kali berturut turut sebagai presiden," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR itu.

Ia mengingatkan, masyarakat Indonesia tentunya sangat mengenal sosok Yusril yang pernah menjabat sebagai menteri di kabinet SBY dan juga track recordnya di pemerintahan Presiden Soeharto.

Tak hanya itu, lanjut dia, Yusril merupakan pucuk pimpinan Partai Bulan Bintang (PBB) yang berasaskan Islam dan sekarang sebagai pengacara. Karenanya, Nurhayati mengingatkan dan meminta seluruh kader Partai Demokrat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing dengan pernyataan Yusril tersebut.

"Karena kita tahu bahwa Ketua Dewan Pembina kita adalah sosok yang sangat terhormat di dunia internasional karena keberhasilannya membangun perekonomian bangsa dikala dunia menghadapi krisis global," ujarnya.

Seperti diketahui, mantan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra secara langsung menyindir Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana dan Presiden SBY lewat akun jejaring sosial twitter @Yusrilihza_Mhd. Yusril menyebut Presiden yang gemar memberi grasi kepada terpidana korupsi sebagai "Presiden Koruptor".

"Advokat bela koruptor, advokat koruptor. Hakim bebasin koruptor, hakim koruptor. Presiden kasih grasi pada koruptor, Presiden Koruptor, mantap!," demikian ditulis Yusril dalam akun Twitternya, Sabtu (25/8).

Ia menyebut SBY sebagai Presiden koruptor karena memberi grasi kepada terpidana kasus korupsi mantan Bupati Kutaikertanegara Syaukani Hasan Rais. "SBY kan ngasi grasi sama Syaukani. Jadi beliau berhak dong dijuluki Presiden Koruptor, hehehe," ujarnya.

Sindirin Yusril itu berawal dari kicauan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana dalam akun Twitternya @Dennyindrayana. Denny menyatakan advokat pembela koruptor adalah koruptor. (boy/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Siapkan Aksi Kejutan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler