jpnn.com, TOKYO - Komite Olimpiade Internasional (IOC) menanggapi tekanan yang dihadapi pemerintah Jepang dalam menangani Covid-19 di tengah Olimpiade Tokyo 2020.
Saat ini Jepang telah mengalami rekor kasus covid-19 baru tertinggi dalam tiga hari berturut-turut. Pada Kamis (29/7), tercatat sebanyak 3.865 kasus baru di Jepang.
Direktur Medis dan Sains IOC Richard Budgett menegaskan Olimpiade Tokyo 2020 tidak menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan.
“Sejauh yang saya ketahui, belum ada satu pun kasus atlet yang menyebar ke penduduk setempat dan tidak ada satu pun kasus parah yang terjadi di antara para pemangku kepentingan kami," kata Budgett, dikutip dari Live Score, Kamis (29/7).
BACA JUGA: Panitia Olimpiade Tokyo Memulangkan Perwakilan Jerman yang Bersikap Rasis pada Atlet Afrika
Pemain Skateboard asal Belanda Candy Jacob dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (21/7).
Dia mengunggah keluhan di media sosial tentang masa isolasinya yang tidak mendapat izin untuk mendapat udara segar karena jendela hotel tertutup.
BACA JUGA: Lihat Klasemen Olimpiade Tokyo 2020 Setelah Rahmat Erwin Abdullah Meraih Medali
Kemudian, Ketua komisi atlet IOC Kirsty Coventry menanggapi hal tersebut dengan menegaskan pihaknya telah bekerja sama dengan Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo (TOCOG)
"Kami telah bekerja sangat erat dengan TOCOG tentang meningkatkan semua itu di pusat karantina dan hotel," ucap Coventry.
Olimpiade Tokyo merupakan olimpiade musim panas yang diselenggarakan dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya karena semua pertandingan dilakukan tanpa penonton dan para atlet menjalani pemeriksaan yang ketat. (mcr9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih