jpnn.com, CIANJUR - Sunandar, salah seorang perawat RSUD Sayang Cianjur mengaku mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan dari salah satu keluarga pasien.
Perlakukan tersebut berupa kekerasan atau pemukulan yang diduga karena tidak terima dengan penjelasan perawat di ruang ICU RSUD Sayang.
BACA JUGA: Peristiwa Perawat Dianiaya Keluarga Pasien Corona Memasuki Babak Baru
Kejadian yang terekam CCTV itu bermula ketika Sunandar tengah menangani pasien berinisial SE yang mengalami gangguan pada jantung.
Namun, kondisi pasien yang melemah, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (22/7) dini hari.
BACA JUGA: Satu Keluarga di Cianjur Positif Covid-19
“Pasien kerap melepas selang oksigen, tetapi saya kembali pasang dan mengingatkan agar tetap digunakan supaya segera sembuh. Kemudian beberapa hari setelah dirawat, kondisinya melemah hingga dinyatakan meninggal. Selama penanganan itu saya jalankan prosedur yang ada,” ujarnya.
Beberapa waktu kemudian, keluarga pasien pun datang setelah diinformasikan bahwa pasien berinisial SE telah meninggal dunia.
BACA JUGA: Dua TKI Asal Cianjur Meninggal Karena Covid-19
Lanjutnya, yang pertama datang dua orang keluarga pasien dan langsung mendapatkan penjelasan dari dokter.
Tak berselang lama, sepuluh orang lainnya yang mengaku masih keluarga pun datang, lalu dijelaskan kronologis dan situasi.
Semua yang datang menerima dengan baik penyampaian Sunandar.
Namun, setelah dijelaskan mengenai kronologis pasien, salah satu orang datang menanyakan kembali.
Namun, belum selesai menjelaskan, pria tersebut mendekati Sunandar dan langsung melakukan pemukulan.
“Sambil berkata kasar, dia memukul saya di bagian wajah. Kena sekali. Ketika mau mukul lagi, saya berhasil menghindar sambil meminta pria tersebut istigfar. Saya jelas kaget, sedang menangani jenazah sambil menjelaskan, tiba-tiba dipukul,” tuturnya.
Dari kejadian tersebut, pipi bagian kanan Sunandar mengalami luka memar dan menjalankan visum lalu melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
“Saya sudah koordinasi dengan manajemen rumah sakit dan PPNI Cianjur, rencananya melaporkan ke polisi. Kami sudah berusaha keras merawat pasien, tetapi malah diperlakukan seperti ini,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PPNI Cianjur, Endi Susanto akan menindaklanjuti kasus tersebut yang melibatkan anggotanya menjadi korban kekerasan ketika bertugas.
“Insiden ini merupakan kejadian pertama kali yang menimpa perawat di rumah sakit yang ada di Cianjur, kita akan dampingi korban dan tidak terulang kembali,” tegasnya. (kim/rc)
Redaktur & Reporter : Adek