Sedih Jumlah Korban Jiwa Hanya Dianggap Angka

Minggu, 27 Mei 2012 – 05:24 WIB

TAK disangka, ada dua sahabat kakak Happy Salma yang jadi penumpang Sukhoi naas. Dia pun merasakan sedih mendalam seperti halnya keluarga korban lainnya.     
      
"Jujur begitu tahu sedih. Ada sahabat kakak aku ikut jadi korban. Aku sama mereka kebetulan dekat, malah sering main ke rumah. Aku ikutin beritanya, prihatin jadinya," ungkap Happy.
    
Untung rasa duka itu mulai hilang. Bintang teatrikal Jabang Tetuko ini sadar, musibah yang dialami kedua sahabat kakaknya itu suratan takdir Tuhan.

"Mau dibilang apa, sedih emang, tapi itu musibah. Aku nggak bisa salahkan apa dan siapa. Itu terjadi di luar rencana manusia, Tuhan punya kuasa. Meski mendadak dan berat melepas, tapi itu terbaik bagi korban. Kita harus ikhlas. Tuhan lebih sayang mereka dari kita," ucapnya bijaksana.
      
Happy sebagai pengguna jasa pesawat hanya bisa pasrah jika maut memang menjemputnya di udara. "Kematian cuma dianggap nominal saja. Udah sering banget, kita jadi paranoid naik pesawat kayak kontrak mati," cetusnya.
    
Namun Happy memuji kesigapan relawan kemanusiaan, TNI dan semua pihak yang melakukan evakuasi korban Sukhoi. "Semua bekerja keras. Mereka pertaruhkan nyawa demi temukan korban. Proses evakuasinya emang lambat, itu karena medannya berat. Sebaiknya lihat bijaksana. Jangan harap berlebihan. Usaha, tanggung jawab dan kecakapan mereka di lapangan jadi pelajaran," nilai istri bangsawan Bali Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthayasa ini.
    
Buruknya pelayanan transportasi massal juga diamini olehnya. Sudah kesekian kali Happy merasakannya sendiri. "Syukur belum pernah kecelakaan dan jangan sampai. Tapi aku ingat waktu kuliah dulu, sekitar Grogol, ada perampokan di bus. Korban ibu dan anaknya. Nggak hanya dirampok, keduanya juga ditabrak mobil karena berusaha ngejar. Ini tolak ukur kecelakaan dan kejahatan meningkat. Kenyamanan bernegara, dilihat dari aman-tidaknya transportasi," tutur pelantun Mati Menahan Rindu ini.
    
Happy pun minta tanggung jawab pemerintah untuk membenahi sistem transportasi nasional. Jangan ada lagi kasus misal sehebat Sukhoi.

"Kecelakaan ada faktornya, mulai sekarang tingkatkan keamanan, kenyamanan, dan didik disiplin berkendara. Kalau dari personal pengendara baik, kecelakaan bisa menimalisir," ujar Happy. 
    
"Patuhi anjuran pihak terkait, tanggap perubahan cuaca, kapasitas jangan berlebihan. Kalau kejar setoran jangan bahayakan orang lain dan terpenting hargai diri sendiri," imbuh bintang film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita ini.(INS/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabrak Tiang Lampu, Jenna Jameson Ditahan Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler