JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Marwan Jafar menegaskan, banyaknya kecelakaan angkutan darat di negeri ini semakin memrihatinkan.
Sebab, dalam sepekan saja lebih dari 20 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka serius maupun luka ringan akibat kecelakaan transportasi di jalan raya.
"Kecelakaan angkutan darat umumnya disebabkan empat faktor, yakni sarana, prasarana, human error dan faktor alam," kata Marwan di Jakarta. Minggu (3/3).
Menurut Marwan, kecelakaan darat yang bertubi-tubi menunjukkan ada yang salah dalam manajemen transportasi darat.
Kata Marwan, jika pangkal kecelakaan darat tidak segera dibenahi dan dievaluasi secara total, maka kecelakaan akan terus terulang.
Ia meminta antar instansi pemerintah meningkatkan kerjasamanya demi terwujudnya transportasi publik yang aman dan nyaman dengan harga terjangkau.
"Sebab penyelenggara, penanggung jawab dan pengawas transportasi darat tidak semata berada dipundak Kemenhub (Kementerian Perhubungan)," kata Marwan.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR itu menambahkan, kepekaan dan kepedulian pemerintah sangat dibutuhkan demi mencegah jatuhnya korban jiwa dijalan raya.
Evaluasi secara serius dan total sangat dibutuhkan utk mencegah terjadinya kasus-kasus serupa yang sudah sangat sering terjadi.
Karenanya, Marwan meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) beserta pihak terkait segera bertindak cepat dan secara serius untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan.
"Sehingga tidak hanya pengemudi kendaraan yang menjadi sasaran," ujar Marwan.
Ia menjelaskan, peraturan perundang-undangan tentang transportasi darat sudah cukup baik untuk menjamin terciptanya zero accident. Hanya saja, kata dia, dalam pelaksanaannya masih kurang optimal.
"Saya mendesak penegakan hukum yang tegas di jalan raya, termasuk menindak pengusaha transportasi darat yang lalai menjalankan kewajibannya," ungkap Marwan.
Selain itu, Marwan juga mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk menghentikan dan memberantas segala bentuk pungutan liar (pungli) di jalan raya yang sudah sangat kronis.
Menurutnya, pungli membuat para pengusaha transportasi darat rugi besar secara bisnis, sehingga perawatan dan pemeliharaan kendaraan serta kesejahteraan awaknya cenderung terabaikan.
"Hasil satu penelitian menyebutkan, maraknya pungli turut memicu kecelakaan darat, karena pungli oleh petugas lapangan nilainya mencapai sekitar Rp 25 triliun per tahun," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Marwan menyampaikan rasa prihatin dan rasa duka yang mendalam kepada para korban kecelakaan, terutama korban yang meninggal dunia.
"Harus dipastikan bahwa pemerintah tidak boleh lalai dalam memberikan santunan dan bantuan kepada para korban," pungkas Marwan.
Seperti diketahui, kecelakaan transportasi darat belakangan ini terjadi dibeberapa daerah. Kecelakaan itu menyebabkan puluhan korban jiwa.
Di Simalungun Sumatera Utara, bus yang membawa para pelajar SMA masuk ke sungai, 28 Februari 2013.
Di hari yang sama, di Tanjung Pinang Kepri, terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan enam mobil dan satu sepeda motor. Kecelakaan maut juga terjadi di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, 27 Februari 2013. (boy/jpnn)
Sebab, dalam sepekan saja lebih dari 20 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka serius maupun luka ringan akibat kecelakaan transportasi di jalan raya.
"Kecelakaan angkutan darat umumnya disebabkan empat faktor, yakni sarana, prasarana, human error dan faktor alam," kata Marwan di Jakarta. Minggu (3/3).
Menurut Marwan, kecelakaan darat yang bertubi-tubi menunjukkan ada yang salah dalam manajemen transportasi darat.
Kata Marwan, jika pangkal kecelakaan darat tidak segera dibenahi dan dievaluasi secara total, maka kecelakaan akan terus terulang.
Ia meminta antar instansi pemerintah meningkatkan kerjasamanya demi terwujudnya transportasi publik yang aman dan nyaman dengan harga terjangkau.
"Sebab penyelenggara, penanggung jawab dan pengawas transportasi darat tidak semata berada dipundak Kemenhub (Kementerian Perhubungan)," kata Marwan.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR itu menambahkan, kepekaan dan kepedulian pemerintah sangat dibutuhkan demi mencegah jatuhnya korban jiwa dijalan raya.
Evaluasi secara serius dan total sangat dibutuhkan utk mencegah terjadinya kasus-kasus serupa yang sudah sangat sering terjadi.
Karenanya, Marwan meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) beserta pihak terkait segera bertindak cepat dan secara serius untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan.
"Sehingga tidak hanya pengemudi kendaraan yang menjadi sasaran," ujar Marwan.
Ia menjelaskan, peraturan perundang-undangan tentang transportasi darat sudah cukup baik untuk menjamin terciptanya zero accident. Hanya saja, kata dia, dalam pelaksanaannya masih kurang optimal.
"Saya mendesak penegakan hukum yang tegas di jalan raya, termasuk menindak pengusaha transportasi darat yang lalai menjalankan kewajibannya," ungkap Marwan.
Selain itu, Marwan juga mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk menghentikan dan memberantas segala bentuk pungutan liar (pungli) di jalan raya yang sudah sangat kronis.
Menurutnya, pungli membuat para pengusaha transportasi darat rugi besar secara bisnis, sehingga perawatan dan pemeliharaan kendaraan serta kesejahteraan awaknya cenderung terabaikan.
"Hasil satu penelitian menyebutkan, maraknya pungli turut memicu kecelakaan darat, karena pungli oleh petugas lapangan nilainya mencapai sekitar Rp 25 triliun per tahun," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Marwan menyampaikan rasa prihatin dan rasa duka yang mendalam kepada para korban kecelakaan, terutama korban yang meninggal dunia.
"Harus dipastikan bahwa pemerintah tidak boleh lalai dalam memberikan santunan dan bantuan kepada para korban," pungkas Marwan.
Seperti diketahui, kecelakaan transportasi darat belakangan ini terjadi dibeberapa daerah. Kecelakaan itu menyebabkan puluhan korban jiwa.
Di Simalungun Sumatera Utara, bus yang membawa para pelajar SMA masuk ke sungai, 28 Februari 2013.
Di hari yang sama, di Tanjung Pinang Kepri, terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan enam mobil dan satu sepeda motor. Kecelakaan maut juga terjadi di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, 27 Februari 2013. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Berharap Anas Bebas
Redaktur : Tim Redaksi