jpnn.com - TOBASA – Tiorlan boru Simanjuntak (39) tak kuasa menahan tangis. Ibu empat anak itu sedih lantaran anak pertamanya, Kristian Siregar (8), mengalami luka bakar hingga 70 persen dan sedang dirawat di rumah sakit.
Kepedihan berlipat-lipat lantaran Kristian diduga kuat dibakar oleh ayah tirinya, suami Tiorlan. Untuk ongkos pengobatan Kristian di rumah sakit, Tiorlan pun tak punya duit.
BACA JUGA: Briptu Hermawan Mandi Darah Dibacok Tersangka Kasus Penganiayaan, Begini Ceritanya
Tiorlan menceritakan, peristiwa terjadi di rumahnya, Kamis (22/1) sekira pukul 18.00 WIB. Saat itu ia sedang berada di kebun. Sementara yang ada di rumah, selain korban, ada suaminya J Siregar (43) yang sudah lama sakit gula dan tak bisa bekerja.
“Aku sangat kaget. Begitu pulang dari kebun, kulihat anakku sudah sekarat. Mulai dari kepala hingga kakinya melepuh terbakar. Padahal rumah kami tidak ada yang terbakar,” katanya.
BACA JUGA: Kebakaran 25 Rumah di Grogol Petamburan, Seorang Warga Luka Bakar
Kristian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Balige. Tiorlan kaget luar biasa, saat mendengar pengakan Kristian bahwa dia dibakar ayahnya. “Mendengar itu, aku tak habis pikir. Sedih, teganya suamiku membakar anakku,” keluhnya, saat ditemui di ruang rawat anaknya di RSU Balige, kemarin.
Ia sendiri yakin suaminya yang membakar anaknya. Katanya, suaminya memang belakangan sebelum kejadian sering merepet (mengeluh). Pasalnya, sejak Selasa hingga kejadian itu (Kamis), ia tak membelikan suaminya rokok. Itu yang membuat suaminya sering marah.
BACA JUGA: Lebih Dari 11 Ribu Anak-Anak Indonesia Kehilangan Orangtua Mereka Selama Pandemi
“Sudah kucoba menjelaskan, darimanalah uang beli rokok, penghasilanku pun tidak cukup untuk makan kami. Sudah lama aku sendiri yang kerja. Penghasilan dari kebun juga tak seberapa. Aturannya bersyukurlan kami sudah bisa makan,” katanya.
Tentang Kristian, menurut Tiorlan, bukan lah anak kandung suaminya Jasmer Siregar. Namun anak dari suminya yang pertama.
Ditanya apakah akan melaporkan suaminya ke polisi, Tiorlan belum punya rencana untuk menempuh langkah hukum. Yang dipikirkan saat ini adalah kesehatan anaknya, termasuk soal biaya perawatannya.
Kemarin, Bupati Tobasa Pandapotan Kasmin Simanjuntak sedang ada acara di RSU HKBP Balige. Melihat ada bupati, Tiorlan langsung menangis sambil memeluk bupati, meminta bantuan.
“Tolong jo Amang, anakku dirawat di rumah sakit. Alai, alana soadong hepeng, gabe dang diobati. (Tolong dulu Pak, anak saya sedang dirawat di rumah sakit. Tapi, karena uang tak ada, jadinya tak diobati),” pinta Tiorlan sambil menangis.
Bupati yang didampingi istrinya dan sejumlah pimpinan SKPD, langsung memanggil Camat Balige. Camat diminta segera menemui Direktur RSU HKBP Balige untuk menjamin semua biaya perobatan Kristian selama dirawat.
“Koordinasikan dengan Dirut Rumah Sakit. Jangan tagih biaya, biar Pemkab yang menanggulangi seluruh biayanya,” kata Bupati kepada Camat Balige lalu beranjak ke mobil dinasnya.
Pantauan New Tapanuli (Grup JPNN) di rumah sakit, Kristian tampak terbaring dengan selang infus menempel di tangannya. Wajah, punggung, kedua tangan dan kakinya, nampak melepuh. Ia pun dibaringkan di tempat tidur dengan alas daun pisang agar luka di tubuhnya tidak menempel ke kain. (ft/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nama Kabupaten Tobasa Berubah, Masyarakatnya Harus Lebih Maju
Redaktur : Tim Redaksi