Segera Kenali Serangan Tumor Otak

Senin, 23 April 2018 – 23:25 WIB
ILUSTRASI. Sakit Kepala. Foto: Laman Care2

jpnn.com - KEMUDAHAN akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan membuat berbagai jenis penyakit lebih cepat terdeteksi.

Salah satunya, tumor otak. Apalagi, didukung kemajuan teknologi untuk mendeteksi, kasus tumor otak jadi lebih sering ditemukan.

BACA JUGA: Waspadai Gejala Tumor Otak ini

Jika tumor lebih cepat ditemukan, penanganan bisa lebih mudah.

''Salah satu yang paling banyak adalah pituitary adenoma. Itu merupakan tumor di kelenjar pituitary,'' ujar dr Rahadian Indarto Susilo SpBS(K) dalam acara Surabaya Brain Tumor Update 2018 di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Kelenjar pituitary atau yang sering disebut kelenjar utama berfungsi mengatur hampir seluruh hormon manusia.

Ukurannya hanya sebesar kacang polong serta terletak di pusat otak di belakang hidung dan mata.

''Kebanyakan jenis tumor ini adalah jinak. Meski begitu, keberadaannya akan berdampak sistemik pada tubuh jika dibiarkan,'' ujarnya.

Ada dua jenis pituitary adenoma. Yakni, pituitary adenoma nonfungsional dan fungsional.

Jenis nonfungsional tidak memproduksi hormon. Karena itu, ketika ditemukan tumor yang sudah besar, muncul gejala pendesakan terhadap struktur otak di sekitarnya. Hal itu mengakibatkan fungsi mata terganggu.

''Kalau yang fungsional, inilah yang memproduksi hormon. Jadi, bergantung hormon yang diproduksi,'' lanjut dokter yang tergabung dalam Surabaya Neuroscience Institute (SNei) tersebut.

Dalam kasus yang memproduksi hormon prolaktin serta prolaktinoma pada wanita, timbul gangguan pada siklus haid dengan diikuti kemandulan dan osteoporosis.

Pada laki-laki, bisa timbul gangguan impoten dan menurunnya daya seksual.

Sementara itu, hormon pada anak-anak mengakibatkan pertumbuhan melebihi rata-rata.

Hal itu pada anak disebut gigantisme. Pada orang dewasa, masalah tersebut mengakibatkan akromegali.

Untuk menanganinya, ada beberapa hal yang biasanya dilakukan dokter. Mulai observasi, terapi radiasi, medis, hormon, hingga operasi.

''Seiring perkembangan zaman, operasi untuk mengangkat tumor tidak lagi harus dilakukan dengan membuka batok kepala,'' tambah dokter yang berpraktik di RS Premier Surabaya tersebut.

Operasi yang kini mulai berkembang di Indonesia adalah minimal invasif endoskopi endonasal.

Operasi itu dilakukan dengan menggunakan endoskopi yang dimasukkan ke hidung.

Alat tersebut akan menuntun dokter bedah saraf untuk bisa membersihkan tumor dengan hanya melalui lubang hidung.

Selain tidak meninggalkan bekas luka di wajah, tindakan itu menimbulkan rasa sakit yang lebih rendah dan pemulihan lebih cepat. (dwi/c16/ano/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler