JAKARTA-Satu klub Indonesia Premier League (IPL) lainnya, Arema IPL, terancam tidak bisa mengikuti kompetisi setelah investornya menyatakan mundur. Untuk itu, PT LPIS siap-siap untuk memberikan laporan ke executive Committee (Exco) PSSI.
CEO PT LPIS Widjajanto menjelaskan jika sampai saat ini pihaknya masih akan melakukan konfirmasi lagi kepada Arema. Jika memang tak bisa meneruskan, maka opsinya harus menaati regulasi kompetisi.
"Saya sudah menerima surat resmi dari investornya bahwa tidak akan membiayai lagi. Jika berimbas ke klub, saya akan melaporkan ke Exco untuk langkah selanjutnya," ujarnya saat ditemui kemarin (7/2).
Laporan tersebut nantinya akan berisi alasan ketidaksanggupan klub dan sekaligus dua opsi jika Arema benar mundur. Pertama, meminta Exco memutuskan apakah akan menaikkan klub tertinggi dari Divisi Utama atau IPL tetao berjalan dengan 15 klub.
"Kalau klub yang berhenti konsekuensinya sudah jelas. Sesuai regulasi hukumannya turun kasta. Tapi, itu nanti di Exco yang memutuskan," terang Widja.
Sementara itu, Exco PSSI Sihar Sitorus yang membawahi bidang kompetisi menyebut pihaknya tidak bsia serta merta jika mencoret satu klub lantas kemudian menaikkan klub dari kasta diabawahnya. Sebab, harus ada konsistensi sikap dari PSSI sehingga regulasi kompetisi serta kualitas tetap terjaga.
Bahkan, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan PSSI akan meminta pengelola kompetisi untuk kembali melihat kondisi klub lain. Jika ada yang masih menunggak, PSSI akan tegas dan menjalankan regulasi dengan ketat.
"Tidak semudah itu, menaikkan tim. lihat dulu mereka siap profesional, siap secara finansial tidak. Demikian juga klub IPL lain harus diperlakukan secara konsisten, jika perlu harus ada yang kami coret lagi," tuturnya.
Sihar kembali menegaskan bahwa pihaknya siap menjalankan regulasi IPL dengan ketat untuk musim ini. Sebab, dia menilai selama ini pihaknya kurang ketat dan sedikit memberikan toleransi. Dengan lebih tegas WIdja berharap profesionalisme klub akan meningkatg dan mampu menjalankan aturan sesuai dengan klub profesional dari AFC dan FIFA. (aam)
CEO PT LPIS Widjajanto menjelaskan jika sampai saat ini pihaknya masih akan melakukan konfirmasi lagi kepada Arema. Jika memang tak bisa meneruskan, maka opsinya harus menaati regulasi kompetisi.
"Saya sudah menerima surat resmi dari investornya bahwa tidak akan membiayai lagi. Jika berimbas ke klub, saya akan melaporkan ke Exco untuk langkah selanjutnya," ujarnya saat ditemui kemarin (7/2).
Laporan tersebut nantinya akan berisi alasan ketidaksanggupan klub dan sekaligus dua opsi jika Arema benar mundur. Pertama, meminta Exco memutuskan apakah akan menaikkan klub tertinggi dari Divisi Utama atau IPL tetao berjalan dengan 15 klub.
"Kalau klub yang berhenti konsekuensinya sudah jelas. Sesuai regulasi hukumannya turun kasta. Tapi, itu nanti di Exco yang memutuskan," terang Widja.
Sementara itu, Exco PSSI Sihar Sitorus yang membawahi bidang kompetisi menyebut pihaknya tidak bsia serta merta jika mencoret satu klub lantas kemudian menaikkan klub dari kasta diabawahnya. Sebab, harus ada konsistensi sikap dari PSSI sehingga regulasi kompetisi serta kualitas tetap terjaga.
Bahkan, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan PSSI akan meminta pengelola kompetisi untuk kembali melihat kondisi klub lain. Jika ada yang masih menunggak, PSSI akan tegas dan menjalankan regulasi dengan ketat.
"Tidak semudah itu, menaikkan tim. lihat dulu mereka siap profesional, siap secara finansial tidak. Demikian juga klub IPL lain harus diperlakukan secara konsisten, jika perlu harus ada yang kami coret lagi," tuturnya.
Sihar kembali menegaskan bahwa pihaknya siap menjalankan regulasi IPL dengan ketat untuk musim ini. Sebab, dia menilai selama ini pihaknya kurang ketat dan sedikit memberikan toleransi. Dengan lebih tegas WIdja berharap profesionalisme klub akan meningkatg dan mampu menjalankan aturan sesuai dengan klub profesional dari AFC dan FIFA. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pelatih Asing Bantu Timnas
Redaktur : Tim Redaksi