KABUL - Menjelang penarikan secara berkala pasukan koalisi dari Afghanistan, serangan kelompok militan yang menarget tentara asing justru meningkatDalam dua hari terakhir atau Sabtu lalu (18/6) dan kemarin (19/6), tercatat sejumlah serangan menarget tentara asing di Afghanistan.
Serangan bom bunuh diri sengaja menarget iring-iringan atau konvoi militer Jerman kemarin
BACA JUGA: Ultah, Suu Kyi Dapat Ciuman Putra
Meski tak ada tentara Jerman yang menjadi korban, tiga warga sipil tewas dalam insiden tersebutPelaku mengendarai mobil di sebuah jalan yang sibuk di dekat bandara di pinggir Kota Kunduz, utara Afghanistan
BACA JUGA: Kumpulkan Dokumen Leluhur, Bikin Ruang Pamer di Perut Bukit
Associated Press yang melihat langsung ke lokasi ledakan melihat sebuah kendaraan militer terbalikKementerian Dalam Negeri Afghanistan melansir bahwa tiga warga sipil tewas dan 11 orang terluka akibat serangan tersebut
BACA JUGA: Lagi, TKI Dihukum Pancung di Arab Saudi
Juru bicara pasukan koalisi (ISAF) Mayor Tim James memastikan bahwa tidak ada seorang pun tentara NATO yang menjadi korban tewas dalam insiden tersebutJuru bicara (jubir) Taliban Zabiullah Mujahid mengklaim bahwa pihaknya bertanggung jawab atas serangan tersebut.Insiden bom bunuh diri itu terjadi hanya selang sehari setalah serangan serupa yang menarget tentara NATO dan AfghanistanSabtu lalu (18/6) pelaku serangan bunuh diri merangsek ke sebuah pos polisi di Kota KabulSerangan tersebut menewaskan sembilan orang, termasuk lima warga sipil, sebelum akhirnya si pelaku ditembak mati.
Sementara itu, pada Sabtu lalu delapan tentara NATO di Afghanistan tewas dalam sehari tersebutMenurut ISAF, korban tewas termasuk empat tentara asing yang meninggal dalam kontak senjata secara terpisah di selatan dan utara AfghanistanEmpat yang lain tewas setelah terluka dalam insiden kecelakaan atau tidak terkait dengan kontak senjata
Seorang di antara korban tewas adalah tentara Inggris yang tertembak dalam sebuah seranganHal itu membuat total korban tewas tentara asing di Afghanistan berjumlah 256 orang tahun iniTahun lalu korban tewas tentara asing di Afghanistan sebanyak 711 orang.
Saat ini terdapat 130 ribu pasukan asing di Afghanistan yang berada di bawah payung Pasukan Bantuan Keamanan Internasional pimpinan NATO (ISAF)Dari jumlah itu, 90 ribu di antaranya tentara ASSejak pasukan asing berada di Afghanistan pada 2001, ribuan orang telah tewas.
Tentara Inggris yang bertugas pada Batalyon 3 Resimen Mercian itu tewas saat berpatroli bersama tentara nasional Afghanistan di wilayah yang rawan Distrik Nahr-e Saraj, Provinsi HelmandPatroli dilakukan atas penugasan dari pangkalan militer terdekat untuk bertemu dengan orang-orang yang baru saja menduduki kembali wilayah Haji Tor Aga Kalay di Provinsi Helmand
"Tentara (Inggris) itu bagian dari garda pelindung yang bertugas menjaga pertemuanSaat itu, milisi pemberontak menembak korban dengan senjata kecil hingga luka parah dan tewasKami mengucapkan bela sungkawa mendalam kepda keluarga dan sahabatnya," ujar Juru Bicara Satuan Tugas ISAF di Provinsi Helmand Letkol Tim Purbrick.
Inggris menempatkan 9.500 pasukannya di AfghanistanPerdana Menteri (PM) David Cameron menyatakan akan mulai menarik pasukannya pada 2015Dia menyatakan bahwa Inggris siap membantu melatih aparat keamanan Afghanistan sebelum tanggung jawab keamanan diserahkan sepenuhnya kepada otoritas lokal
Serangan demi serangan terus berlanjut meski dialog antara perwakilan AS, Afghanistan, dan Taliban sedang berlangsungInformasinya, dialog damai itu sudah muncul sejak beberapa bulan terakhirTetapi, Presiden Afghanistan Hamid Karzai baru mengungkapkannya secara resmi pada Sabtu laluKendati begitu, secara resmi kelompok Taliban menyatakan bahwa tak akan ada negosiasi sebelum tentara asing hengkang dari Afghanistan
Gedung Putih juga belum secara langsung membenarkan atau membantah pernyataan Karzai tersebutMeski begitu, dialog serupa akan membawa sinyal positif saat DK PBB secara tertutup memutuskan untuk membedakan perlakuan terhadap Taliban dan Al-Qaeda terkait menjatuhkan sanksiKeputusan tersebut dimaksudkan untuk mendukung upaya pemerintah Afghanistan mewujudkan rekonsiliasi(AFP/AP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selingkuh Online, Anggota Kongres AS Mundur
Redaktur : Tim Redaksi