Anas menegaskan tempe dan tahu kini sudah menjadi identitas makanan nasional. Ia mengaku, tiap hari harus disuguhi dengan tempe. Jika tak makan tempe sehari, maka akan ada terasa yang hilang.
"Saya dengan Mas Ibas kalau nggak makan tempe seharian terasa lemes, konsolidasi partai terganggu," kata Anas saat melakukan kunjungan ke Sentra Home Industri Keripik Tempe di Karang Sari, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (9/8).
Untuk mengatasi krisis kedelai, pemerintah harus melakukan penanganan khusus. Penanganan khusus yang dimaksud mantan ketua PB HMI itu adalah melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi kedelai, membantu petani melalui penanaman dan menjaga harga kedelai di pasaran.
"Sekarang ini produksi nasional hanya mampu memenuhi sepertiga kebutuhan kedelai. Dua per tiga harus dimpor dari negara-negara luar," ucapnya.
Menurut Anas, rendahnya produksi kedelai dalam negeri karena petani tak tertarik menanam. Kata dia, petani lebih suka menanam padi karena lebih menjanjikan. "Jadi kedelai itu kalah dengan tanaman lainnya seperti padi," katanya.
Yang perlu juga dilakukan untuk menstabilkan harga kedelai adalah memperkuat posisi Bulog. Kata Anas, Bulog harusnya diposisikan sebagai lembaga yang ketahanan pangan secara keseluruhan, bukan hanya sebatas beras tapi juga dengan kedelai. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Sahur Bareng Anak Jalanan
Redaktur : Tim Redaksi