jpnn.com, CIREBON - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat sebanyak 90 petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) meninggal dunia. Jumlah tersebut berdasarkan data per Senin (22/4) pukul 15.00 WIB.
Ketua PPK Kecamatan Susukan Lebak, Cirebon Yopi Pramudita pun mengakui Pemilu 2019 menjadi pemilihan umum paling angker buat petugas atau panitia penyelenggara.
BACA JUGA: Ayo Tebak, Olla Ramlan Lolos atau Tidak jadi Anggota DPR?
"Digabungkannya pemilihan presiden dan pemilihan legislatif menjadikan proses rekapitulasi lebih lama dan menguras tenaga serta pikiran," kata Yopi seperti dikutip dari Pojok Jabar.
(BACA JUGA: Kisah Anggota KPPS Meninggal Dunia: Pulang Pagi, Tidur, Tidak Bangun Lagi)
BACA JUGA: PKB: 35 Persen C1 di Surabaya Salah Hitung
“Sangat melelahkan. Angker. Banyak rekan-rekan panitia yang meninggal akibat kelelahan,“ imbuhnya.
Yopi pun meminta masing-masing kandidat calon presiden Jokowi dan Prabowo beserta pendukungnya, dan juga calon legislatif bersama pengikutnya, tidak terus menerus mengklaim kemenangan tanpa dasar.
BACA JUGA: Kronologis Meninggalnya Ketua KPPS di Cianjur, 3 Kali Mengeluh Sakit di Dada, Masih saja Bekerja
"Memang wajar di alam demokrasi. Namun, harus diingat juga bahwa para panitia penyelenggara pemilu bekerja siang dan malam selama 24 jam non-stop dan berhari-hari. Kerja keras. Banyak rekan kami yang meninggal. Seharusnya ada perhatian dari para kandidat," katanya. (ind/pojokjabar)
Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Melejit, PDIP dan PAN Bersaing Ketat
Redaktur & Reporter : Adek