jpnn.com, TUBAN - Tanggal 27 Oktober adalah hari listrik nasional. Namun, belum semua masyarakat Indonesia menikmati listrik untuk kehidupan sehari-hari.
Seperti di Dusun Dermalang, Desa Mlangi, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang masih menantikan listrik masuk desa.
BACA JUGA: Mereka Juga Warga Indonesia, Tapi Belum Nikmati Listrik
Aliran listrik yang selama ini masuk ke kampung sering terjadi gangguan, lantaran satu meteran listrik yang disalurkan dari desa terdekat dipergunakan sebanyak 59 kepala keluarga.
Suasana dusun itu setiap malam selalu gelap gulita. Hanya penerangan jalan dan beberapa rumah warga yang sesekali menyala. Daya listrik tersebut berasal dari desa terdekat yang jaraknya 3 kilometer.
BACA JUGA: Tolooonggg, Ratusan Desa Belum Nikmati Listrik
Listrik sarat gangguan tersebut masuk dusun yang dihuni 59 kepala keluarga ini sejak 2005 silam.
Warga sudah berulang kali mengusulkan kepada PLN agar listrik segera bisa masuk ke desanya. Namun, usaha tersebut sia-sia.
BACA JUGA: Parah! 290 Desa Belum Teraliri Listrik PLN
Warga pun kemudian secara gotong-royong membuat meteran listrik di desa terdekat yang jaraknya 3 kilometer.
Dengan modal patungan, warga kemudian menikmati aliran listrik golongan industri (6700 watt), dengan iuran ratusan ribu rupiah tiap bulannya.
Namun setelah beberapa saat berjalan, aliran listrik tersebut acap kali mengalami kendala.
"Tidak stabilnya tegangan listrik, karena jarak meteran yang terlalu jauh dengan lokasi dusun, diduga menjadi pemicunya," tutur Umi salah satu warga.
Aliran listrik sering mati-nyala sewaktu-waktu, membuat aktivitas warga terganggu. Selain membuat sejumlah peralatan elektronik cepat rusak, juga membuat aktivitas belajar anak terganggu.
Meski dengan segala keterbatasan, anak-anak ini tetap semangat belajar. Harapan mereka adalah seperti warga pada umumnya, yaitu listrik agar secepatnya masuk desa.
Meski demikian di hari listrik nasional ke 73 ini, warga Dusun Dermalang sedikit lega, melihat adanya tiang listrik mulai didirikan menuju desanya sejak bulan lalu.
Umi berharap kondisi warga Dusun Dermawan yang serba kesulitan mulai dari akses jalan yang belum beraspal hingga aliran listrik yang tidak maksimal ini segera berakhir.
"Sehingga masyarakat bisa hidup normal seperti masyarakat yang ada di daerah maju," tuturnya. (yos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia