Sejak Digitalisasi E-Ticketing ASDP 1,6 Juta Pelanggan jadi Pengguna Aktif Ferizy

Sabtu, 23 September 2023 – 06:13 WIB
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengebut transformasi digital dalam layanan tiket penyeberangan melalui penerapan e-ticketing Ferizy. Foto: dok ASDP

jpnn.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengebut transformasi digital dalam layanan tiket penyeberangan melalui penerapan e-ticketing Ferizy.

Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP Djunia Satriawan mengatakan saat ini pengguna Ferizy sudah mencapai lebih dari 1.600.000.

BACA JUGA: ASDP Terapkan Reservasi Tiket Online di 2 Pelabuhan di Jatim

Pelanggan menjadi pengguna aktif Web Reservation dan/ Mobile Application Ferizy dan lebih dari 5.000 mitra Gerai Ritel Ferizy secara nasional.

Hal itu disampaikan Djunia saat audiensi bersama Kementerian Perhubungan RI di kantor pusat ASDP Rabu (20/9).

BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, ASDP Buka Layanan Perlintasan Hingga Wilayah 3T

"Perjalanan ASDP dalam melakukan transformasi digitalisasi e-ticketing ini berawal dari 2018 dan telah didukung sepenuhnya oleh Presiden Joko Widodo. Pada kunjungan angkutan lebaran 2023 lalu, Presiden Jokowi sudah memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini dan beliau mengajak seluruh penumpang untuk memanfaatkan sistem e-ticketing Ferizy," ungkap Djunia.

Dia menjelaskan perjalanan digitalisasi online ticketing hingga akhirnya resmi menjadi aplikasi Ferizy ini diawali dengan pre-paid card atau cashless-RFID ticketing pada Agustus 2018.

BACA JUGA: ASDP Layani 23,1 Juta Penumpang dan 4,38 juta Kendaraan di Semester I 2023

"Lalu dilanjutkan dengan implementasi E-KTP, Passport, dan Card Reader untuk pengisian data manifest dan kecepatan transaksi pada Juni 2019 hingga akhirnya diluncurkan aplikasi Ferizy pada Mei 2020,” ujarnya.

Djunia menjelaskan fase pertama yaitu digitalisasi e-ticketing perubahan layanan tiket sobek (manual) menjadi tiket digital pada 45 pelabuhan yang terdiri dari 34 pelabuhan milik ASDP dan 11 lainnya milik non-ASDP.

Hal itu bertujuan untuk transformasi layanan end-to-end di pelabuhan, peningkatan kontrol produksi pelabuhan dan penyeberangan, pendataan manifest yang lebih akurat banding proses manual, hingga pencetakan data manifest secara digital.

Selanjutnya, fase kedua merupakan fase perubahan metode pembayaran tunai menjadi non-tunai (cashless).

ASDP mendukung program pemerintah dalam hal elektronifikasi pembayaran di pelabuhan penyeberangan, mempercepat layanan transaksi pembelian tiket di loket Pelabuhan, meningkatkan kepuasan customer dengan beragam pilihan metode pembayaran, serta meningkatkan revenue assurance dan meminimalisir praktek penyalahgunaan pembayaran.

"Di tahap inilah ASDP mulai menerapkan pembayaran cashless dimana pembelian tiket online dapat melalui pembayaran 11 virtual account, 3 e-wallet, 5 gerai retail, 3 internet banking, 6 sales channel sedangkan tiket go-show menerima pembayaran dari 13 virtual account, 5 e-wallet dan 4 kartu uang elektronik,” jelasnya.

Pada fase ketiga, digitalisasi sudah masuk ke tahap Online Reservation & Sales Channel. Peningkatan layanan pembelian tiket secara pre journey melalui reservasi online pada aplikasi Ferizy telah terlaksana pada 15 Pelabuhan yaitu Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Surabaya, dan Madura.

Selain itu, pembayaran online ticketing dapat dilakukan melalui lebih dari +120 metode pilihan pembayaran, yaitu Virtual Account, Gerai Ritel, E-Wallet, Internet Banking, dan Finpay Code.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menambahkan seluruh tahapan tersebut tentunya berfokus pada peningkatan aspek keselamatan, operasional, dan pelayanan.

“Digitalisasi tersebut mampu memperbaiki pendataan manifest menjadi lebih akurat, memberikan hak pengguna jasa terhadap asuransi lebih terjamin, mengatasi lonjakan antrean pengguna jasa. Langkah-langkah digitalisasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pelanggan tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujarnya.

ASDP terus mengimbau kepada para pengguna jasa untuk dapat melakukan reservasi tiket minimal H-60 hari sebelum keberangkatan dan memastikan bahwa data yang dimasukkan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan. (jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler