jpnn.com - MILAN - Suasana Paviliun Indonesia di World Expo Milano kian meriah. Selain berbagai lomba tradisional seperti balap karung dan balap bakiak, acara peringatan HUT Kemerdekaan RI juga dimeriahkan dengan pemecahan rekor dunia tumpeng.
Juri Guinness World Record Lorenzo Veltri mengatakan, tumpeng yang dibuat oleh Artha Graha Peduli (AGP) untuk paviliun Indonesia adalah makanan tradisional tertinggi yang ada di World Expo Milano 2015. "Ini hebat," ujarnya usai menyerahkan piagam Guinness World Record kepada Paviliun Indonesia, Senin sore waktu Italia (17/8).
BACA JUGA: HEBOH! Ini Foto-Foto Mengerikan Bom Bangkok
Berdasar hasil pengukuran yang dilakukan oleh Lorenzo, tinggi tumpeng yang berasal dari nasi kuning tersebut mencapai 2,28 meter, diameter 1,2 meter, dan berat 1.400 kilogram. Tumpeng juga dilengkapi dengan lauk pauk khas Indonesia.
Lorenzo mengapresiasi inisiatif Indonesia untuk memecahkan rekor dengan makanan tradisional. Sebelumnya, pada ajang World Expo Milano 2015 juga sudah ada pemecahan rekor dunia berupa pizza yang dijajar sepanjang 1,5 kilometer.
BACA JUGA: Bom Bangkok: Meledak di Dekat Kuil Hindu Ternama, Puluhan Turis Asia jadi Korban
Hal ini sesuai dengan tema World Expo Milano 2015 yang mengusung isu ketersediaan pangan. "Selamat buat Indonesia," katanya.
Kepala Koki Paviliun Indonesia I Made Shandy mengatakan, tumpeng pemecah rekor dunia tersebut diinspirasi dari HUT Kemerdekaan RI 17-8-1945. Rinciannya, ada 17 jenis lauk pauk, 8 undakan tumpeng, 19 rempah-rempah yang disusun dalam mozaik burung Garuda, serta 45 tumpeng kecil yang mengelilingi tumpeng utama.
BACA JUGA: Bom Bangkok: Potongan Daging Manusia Berserakan, Mungkin Ada Bom Susulan
"Untuk berasnya saja, kami menghabiskan 600 kilogram," ucapnya.
Selain penghargaan dari Guinnes World Record, tumpeng di Paviliun Indonesia juga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pimpinan Jaya Suprana, sebagai Tumpeng Terbesar yang Dibuat di Luar Negeri. (owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BUAARR! Ledakan Besar Guncang Pusat Kota Bangkok
Redaktur : Tim Redaksi