JAKARTA - Hasil kurang bagus yang dipetik Hangtuah Indonesia Muda Sumsel di NBL seri kedua di Jakarta membuat jajaran pelatih harus putar otak. Salah satunya dengan meningkatkan intensitas latihan. Kini, Tri Wilopo dkk harus menjalani latihan ekstra berat untuk menghadapi seri ketiga di GOR Bimasakti, Malang 16-24 Februari nanti. Tak tanggung-tanggung, Tri Wilopo dkk berlatih selama lima jam nonstop.
Durasi tersebut merupakan "sejarah" bagi Hangtuah. Biasanya, pelatih Apriyadi bakal menginstruksikan anak asuhnya berlatih maksimal tiga jam. Kebijakan itu diambil setelah melihat anak asuhnya angin-anginan di seri Jakarta lalu. Saat itu, Hangtuah hanya memetik masing-masing tiga kemenangan dan kekalahan dari enam laga yang dijalani.
"Ini memang menjadi periode yang berat. Tapi kami yakin jika ini akan berguna untuk kami secara personal maupun as a team," terang center Hangtuah Tony Sugiharto saat ditemui di mess kemarin (5/2).
Hangtuah yang selama ini kerap dijuluki kuda hitam memang masih belum menunjukkan permainan terbaiknya. Hingga game ke-11, mereka memiliki rekor 6-5. Salah satu yang menjadi titik lemah Hangtuah ialah buruknya freethrow serta defense.
Di sektor free throw, mereka hanya mampu memasukkan 55 persen atau yang terburuk di banding penghuni big five. Sementara, di sisi defense, mereka kemasukan rata-rata 57 poin per laga.
Selain itu, durasi lima jam juga merupakan antisipasi terhadap ketatnya jadwal yang akan mereka hadapi di Malang. Dari lima laga, Hangtuah akan berus tiga tim raksasa. Yakni Pelita Jaya Esia Jakarta, Dell Aspac Jakarta serta Garuda Kukar Bandung. Sementara, dua tim lainnya juga berpotensi menciptakan kejutan. Yakni tuan rumah Bimasakti Nikko Steel Malang serta Pacific Caesar Surabaya.
"Tim ini harus terus memelihara semangat kerja keras. Tidak ada waktu untuk slow down karena faktanya semua tim bersiap secara total," tandas Apriyadi. (jos/mas/jpnn)
Durasi tersebut merupakan "sejarah" bagi Hangtuah. Biasanya, pelatih Apriyadi bakal menginstruksikan anak asuhnya berlatih maksimal tiga jam. Kebijakan itu diambil setelah melihat anak asuhnya angin-anginan di seri Jakarta lalu. Saat itu, Hangtuah hanya memetik masing-masing tiga kemenangan dan kekalahan dari enam laga yang dijalani.
"Ini memang menjadi periode yang berat. Tapi kami yakin jika ini akan berguna untuk kami secara personal maupun as a team," terang center Hangtuah Tony Sugiharto saat ditemui di mess kemarin (5/2).
Hangtuah yang selama ini kerap dijuluki kuda hitam memang masih belum menunjukkan permainan terbaiknya. Hingga game ke-11, mereka memiliki rekor 6-5. Salah satu yang menjadi titik lemah Hangtuah ialah buruknya freethrow serta defense.
Di sektor free throw, mereka hanya mampu memasukkan 55 persen atau yang terburuk di banding penghuni big five. Sementara, di sisi defense, mereka kemasukan rata-rata 57 poin per laga.
Selain itu, durasi lima jam juga merupakan antisipasi terhadap ketatnya jadwal yang akan mereka hadapi di Malang. Dari lima laga, Hangtuah akan berus tiga tim raksasa. Yakni Pelita Jaya Esia Jakarta, Dell Aspac Jakarta serta Garuda Kukar Bandung. Sementara, dua tim lainnya juga berpotensi menciptakan kejutan. Yakni tuan rumah Bimasakti Nikko Steel Malang serta Pacific Caesar Surabaya.
"Tim ini harus terus memelihara semangat kerja keras. Tidak ada waktu untuk slow down karena faktanya semua tim bersiap secara total," tandas Apriyadi. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Para Legenda Milan yang Bertanding di Senayan
Redaktur : Tim Redaksi