Sejarah Lagu Penobatan Raja Inggris dan Nyanyian Liga Champions

Rabu, 14 September 2022 – 11:36 WIB
Ilustrasi - Raja Charles III. Foto: ANTARA FOTO/Marty Melville/Pool via REUTERS/aww/cfo

jpnn.com, LONDON - Bagi yang sering menyaksikan laga-laga Liga Champions tentu sangat mengenal lagu resmi untuk kompetisi antarklub di Eropa itu. Sebutannya UEFA Champions League Anthem (Lagu Kebangsaan Liga Champions UEFA).

Lagu yang diputar menjelang laga, saat jeda, maupun seusai pertandingan itu begitu ikonis. Ternyata lagu itu punya sejarah panjang.

BACA JUGA: Raja Baru Inggris Pilih Nama Agung dari Panggilan Sejak Lahir

Judul lagunya Zadok The Priest. Adapun penggubahnya ialah George Frideric Handel.

Komponis asal Jerman itu menggubah Zadok The Priest pada 1727. Lagu pesanan Raja George II itu terinspirasi dari Kitab Raja-Raja.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Mau Menulis soal Bjorka, Begini Jadinya Setelah Menelepon Shinta

Dalam kitab itu dikisahkan tentang Nabi Nathan dan imam Yahudi bernama Zadok mengurapi Salomo sebagai raja Israel.

"Kemudian kamu meniup sangkakala dan berseru: Hidup Raja Salomo!" begitulah tertulis dalam 1 Raja-Raja 1:34.

BACA JUGA: Skotlandia Sambut Raja Charles III, Tegaskan Loyalitas

Berikut ini sebagian lirik Zadok The Priest yang masyhur itu:

Zadok the priest
and Nathan the prophet
anointed Solomon king
And all the people rejoiced and said:
“God save the King!
Long live the King!
May the King live forever!
Amen! Amen! Alleluia!”

Syahdan, komposer asal Inggris Tony Britten menggarap ulang Zadok The Priest pada 1992 untuk UEFA Champions League Anthem. Lagu itu memadukan paduan suara dan musik yang kuat.

Sejak itulah akhirnya orang lebih mengenal Zadok The Priest sebagai lagu resmi Liga Champions ketimbang komposisi yang terinspirasi kitab suci.

Namun, bagi warga Britania Raya, lagu itu bukan sekadar tembang resmi UEFA. Lagu itu juga dipakai untuk penobatan raja maupun ratu Kerajaan Inggris.

Sejarah penggunaan Zadok The Priest untuk penobatan pemimpin tertinggi Kerajaan Inggris dimulai pada 11 Oktober 1727. Lagu itu diperdengarkan pertama kali saat penobatan Raja George II.

BACA JUGA: Effendi Simbolon Sebut TNI Seperti Gerombolan, Fauka Noor Farid Geram

Raja yang demen musik itu meminta Handel membuat komposisi untuk pemahkotaannya. Sejak itu pula komponis kelahiran Jerman tersebut menjadi warga negara Inggris.

Handel lahir di 23 Februari 1685. Dia tiba di Inggris pada 1710, lalu menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai komponis di London.

Tradisi penggunaan Zadok The Priest untuk penobatan raja maupun ratu Ingris terus berlanjut. Saat Ratu Elizabeth II naik takhta pada 6 Februari 1952, lagu itu dimainkan untuk penobatannya.

Ningrat kelahiran 21 April 1926 itu meninggal pada 8 September 2022. Setelah Ratu Elizabeth II mangkat, Pangeran Charles selaku putra mahkota pun naik takhta.

Saat tokoh bernama asli Charles Philip Arthur George itu naik takhta menjadi Raja Charles III, Zadok The Priest juga menjadi lagu pengiringnya. (Daily Star/Britannica/JPNN.com)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler