Sejarah PKS Berubah Gara-gara Sapi

Minggu, 03 Februari 2013 – 19:55 WIB
JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok mengakui bahwa nasib suatu partai politik sangat dipengaruhi oleh persepsi publik. Namun, persepsi itu dapat berubah dalam sekejap dan tidak terduga.

Ia mencontohkan apa yang terjadi pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru-baru ini. Kasus suap terkait kuota impor daging sapi dengan tersangka mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, telah merubah persepsi publik terhadap partai Islam itu dalam sekejap.

"Tadinya saya iri pada PKS. Mereka punya kader militan yang solid dan sangat baik dalam mengelola isu, saya pikir kita ga akan mungkin bersaing. Tapi sejarah berubah gara-gara sapi," ujar Mubarok di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Minggu (3/2).

Karena itu, lanjutnya, Demokrat memilih untuk mengutamakan kerja nyata dibandingkan mengejar opini publik. Pasalnya, tanpa dilandasi kerja nyata persepsi publik yang baik lama kelamaan pasti akan hilang.

"Persepsi sebersih apapun seputih apapun kalau tidak didasari kebenaran, kecipratan tahi sapi sedikit pasti langsung kelihatan jelas," kata Mubarok sambil tertawa.

"Kalau Demokrat kan biru jadi kalau kecipratan tidak terlalu kelihatan," tambahnya lagi.

Lebih lanjut, Mubarok mengaku optimis nasib Demokrat akan membaik pada Pemilu 2014. Pasalnya, berdasarkan pengalaman mengikuti pemilu selama ini, perolehan suara Demokrat selalu melebihi perkiraan.

Ia juga mengklaim bahwa pendukung Demokrat di kalangan akar rumput masih tetap solid. Hal ini berbeda dengan apa yang diramalkan oleh para pengamat dan hasil berbagai survei.

"Yang pesimis sama demokrat cuman pengamat dan pendatang baru di Demokrat. Kita lihat kebawah masih utuh kok," pungkasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hacker Situs SBY Bisa Direkrut Polisi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler