Sebuah senter, beberapa pakaian dan alat penggali ditemukan di dalam terowongan yang diyakini telah digunakan empat narapidana (napi), termasuk warga Australia, untuk melarikan diri dari penjara Kerobokan di Bali.
Polisi menemukan barang-barang tersebut setelah memasuki terowongan di saat mereka berusaha mencari tahu bagaimana 4 napi itu lolos.
BACA JUGA: Riset Terbaru Perjelas Risiko Kanker Payudara
Pencarian penuh di terowongan itu belum tuntas.
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Hukum dan HAMÂ Bali, Surung Pasaribu, mengatakan, 4 napi tersebut, pada awalnya, diduga lolos dari sel mereka melalui langit-langit.
BACA JUGA: Menendang Binatang Quokka di Australia Didenda Rp 40 Juta
"Kami tak melihat mereka menggunakan plafon tapi kami curiganya begitu," sebutnya.
Ke-10 penjaga yang bertugas juga telah diinterogasi, namun Surung mengatakan, belum jelas apakah ada petugas yang terlibat.
BACA JUGA: Mencuri Mobil di Sydney Tapi Tidak Bisa Menyetir Manual
Senternya masih menyala saat ditemukan.
"Senter ada di dalam lubang, setelah kami menggalinya. Barang itu ditemukan di dasar di bawah tanah," ujar Surung.
"Kami belum menggali seluruh terowongan, kami mencoba menggali beberapa bagian," sambungnya.
Ia bersikeras bahwa para napi itu tak memiliki paspor mereka. Para napi yang kabur menggali lubang sebesar 50x70 cm yang terhubung ke selokan.
Supplied: Ambros Boli Napi Australia khawatir dideportasi
Napi asal Australia Shaun Davidson termasuk di antara kelompok tersebut. Ia akan dibebaskan pada bulan Agustus setelah menjalani hukuman satu tahun karena menggunakan paspor pria lain.
Jurnalis ABC baru-baru ini memfilmkan Davidson saat ia melatih sesama narapidana Australia, Matthew Norman, untuk bertinju.
Norman tak terlibat dalam pelarian tersebut.
Davidson diduga khawatir dengan pembebasannya dan deportasi kembali ke Australia.
Ia dijadwalkan mengikuti sidang di Pengadilan Magistrat Perth atas dakwaan kepemilikan obat terlarang.
Napi Bulgaria -Dimitir Nikoloen Iliev, napi India -Sayed Sayya Muhammad Said dan napi Malaysia -Tee Kok Ming juga diyakini terlibat dalam rencana pelarian tersebut. Empat napi melarikan diri dengan menggali terowongan dari dalam klinik penjara yang terhubung ke luar dinding penjara.
Supplied: Ambros Boli
Keberadaan 4 napi itu masih belum diketahui, tiga hari sejak mereka hilang.
Masih ada kekhawatiran bahwa mereka mungkin terjebak dalam terowongan, yang sekarang penuh dengan air.
Program Foreign Correspondent di ABC merekam kehidupan di dalam penjara Kerobokan yang sesak selama lebih dari seminggu.
Dibangun hanya untuk sekitar 300 tahanan pria, penjara tersebut nyatanya menampung sekitar 1.300 napi. Pada waktu tertentu, biasanya ada empat penjaga berpatroli di lantai dasar. Empat penjaga lainnya ditempatkan di menara pengawas.
"Hanya Tuhan yang tahu, saya harap semuanya baik-baik saja," kata Surung saat ditanya tentang keberadaan 4 napi tersebut.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 13:55 WIB 21/06/2017 oleh Nurina Savitri.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengemudi di Victoria Bisa Didenda Jika âNgebutâ Dekat Ambulans