jpnn.com, BANTEN - Sejumlah warga korban bencana alam di Kabupaten Lebak, Banten, yang terjadi awal 2020 mendambakan bantuan sembako untuk meringankan beban ekonomi keluarga.
Seorang tokoh warga Eno Suganda (45) mengakui mereka kebutuhan konsumsi pangan keluarga, terlebih di tengah pandemi Covid-19.
BACA JUGA: 6 Rumah Rata dengan Tanah, 11 Rusak Berat Akibat Banjir Bandang di Pasuruan
"Semua warga di sini pasca-bencana alam bekerja sebagai buruh serabutan," kata Eno, yang juga tinggal di hunian sementara (Huntara) Kampung Tangguh Kabupaten Lebak, Sabtu.
Masyarakat yang menempati huntara Kampung Tangguh adalah warga Somang, Desa Sukarame Kabupaten Lebak yang terdampak bencana banjir bandang.
BACA JUGA: Banjir Bandang dan Longsor Putus Akses ke Kawah Ijen
Mereka tinggal di huntara yang dibangun oleh lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Saat ini, jumlah warga yang menempati huntara tercatat sebanyak 32 kepala keluarga (KK), namun sejak dua bulan terakhir itu belum menerima bantuan paket sembako dari ACT.
"Kami berharap adanya bantuan sembako guna memenuhi kebutuhan pangan keluarga," ujar dia.
Dia mengatakan, sebagian besar warga pascabencana alam bekerja sebagai buruh tani dan bangunan, tetapi jika tidak ada yang menyuruh dipastikan kesulitan ekonomi keluarga.
Meskipun, warganya itu belum terjadi kerawanan pangan maupun kelaparan, tetapi bantuan sangat diperlukan.
"Kami sendiri tentu kesulitan ekonomi, karena tidak memiliki pekerjaan tetap," katanya.
Begitu juga Ela Komarasari (50) warga huntara Kampung Tangguh Kabupaten Lebak mengatakan dirinya biasa menerima paket sembako dari lembaga kemanusiaan ACT itu guna membantu ketersediaan pangan keluarga.
Saat ini, kata dia, dirinya sudah dua bulan terakhir tidak menerima bantuan paket sembako dari ACT itu.
"Kami mendambakan adanya bantuan pangan dari pemerintah maupun dermawan," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Feby Rizky Pratama mengatakan pihaknya siap menyalurkan bantuan sembako bagi warga yang terdampak bencana alam.
"Kami mendistribusikan bantuan itu setelah adanya pengajuan dari kepala desa dan diketahui kecamatan," katanya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia