Jika ada yang belanja di internet dan barangnya telat sampai, siapa yang menanggungnya? Ini yang menjadi pertanyaan sejumlah kurir yang bekerja di toko ritel online di dunia.

Alex Ayliff memulai jadwal kerjanya bersama Amazon Flex, khawatir jika ia tidak bekerja lagi. 

BACA JUGA: Uluran Tangan Warga Indonesia di Australia untuk Tanah Air di Tengah Pandemi COVID-19

"Saya punya lima pelanggaran," katanya.

"Saya tidak yakin jika boleh melakukan enam pelanggaran."

BACA JUGA: Begini Cara Rieke Memberantas Covid-19 untuk Klaster Industri

Sebagai pekerja kurir, kehidupannya benar-benar tergantung dengan aplikasi di ponselnya yang akan memberitahu kapan jadwal kerjanya, kemana ia harus mengantarkan paket, dan berapa uang yang akan dihasilkannya.

Tapi ia tahun Amazon bisa dan akan memberhentikan dirinya lewat aplikasi kapan saja karena melanggar aturan.

BACA JUGA: Indonesia Longgarkan PPKM di Beberapa Wilayah, Setelah Angka Kasus COVID-19 Menurun

"Saya bisa saja bangun besok dan dapat email jika perjanjian kerja dengan Amazon dihentikan," ujarnya.

Di sejumlah forum di jejaring sosial dan WhatsApp, tempat para pekerja kurir Amazon Flex saling bertukar jadwal kerja dan cerita, Alex sering mendengar Amazon menghentikan kerja kurir tanpa peringatan, bahkan dengan penjelasan yang sedikit.

"Mereka menciptakan rasa ketakutan," ujarnya.

"Itu yang mereka inginkan."

"Mereka ingin para kurir untuk berpikir jika mereka tidak bisa salah."

"Mereka pokoknya harus melakukan apa yang dikatakan oleh Amazon, senang atau tidak."

Amazon meluncurkan Flex di Australia di tahun 2020 dan kini memiliki sekitar 2.000 pekerja kontraktor, yang sebagian pengemudinya menyebut sebagai "Uber untuk paket".

Amazon mempromosikan program ini sebagai cara bagi orang-orang untuk mendapatkan penghasilan tambahan, dengan menggunakan mobil yang mereka miliki dan mengirimkan paket ke rumah pelanggan dengan jadwal kerja, atau 'shift', selama empat jam yang dikenal dengan istilah "blocks".

Penyelidikan ABC telah berbicara dengan lebih dari belasan pengemudi yang justru mengandalkan platform ini untuk kehidupan mereka, mereka bahkan harus berbagi waktu antara Amazon Flex dengan aplikasi lainnya, seperti Uber, Didi, dan Deliveroo.

Bahkan beberapa di antara mereka, seperti Alex, benar-benar mengandalkan Amazon Flex sebagai penghasilan utama mereka.

"Bagi saya, uang bukanlah segalanya," ujar Alex.

"Tapi saya ingin menghasilkan uang yang cukup untuk hidup. Tapi dengan cara ini tidak bisa hidup."

Amazon mengatakan hanya sebagian kerja dari para pekerja kurirnya, yang mereka sebut sebagai "mitra pengiriman" yang benar-benar menggantungkan diri pada Flex untuk seluruh penghasilannya.

"Delapan puluh persen pengemudi kami memiliki sumber penghasilan lain dan sekitar 30 persen memiliki pekerjaan full-time," ujar Michael Cooley dari Amazon Australia.

"Mereka ini adalah orang yang membutuhkan fleksibilitas. Mereka mencari uang tambahan dari komitmen yang mereka miliki."

Platform Flex ini merupakan satu dari rantai pasokan global milik Amazon yang terus berkembang dan menjadi salah satu pionir dalam cara terbaru menggunakan kontrak kerja dan teknologi otomasi untuk mengurangi biaya pengiriman dan mempercepat waktu pengiriman. 'Pertarungan Daud dan Goliat'

Menjadi satu dari sekian banyak inovasi di tempat kerja yang kontroversial, yang telah membantu Amazon menjadi pelaku sektor ritel terkaya di dunia. Pendapatannya di Australia saja telah mencapai AU$1.1 miliar tahun lalu dan membantu pendirinya, Jeff Bezos untuk mewujudkan impiannya pergi ke luar angkasa. 

"Saya mau mengucapkan terima kasih kepada pekerja dan pelanggan Amazon karena kalian yang membayar ini semua," ujar Jeff bulan lalu saat menggelar konferensi pers di gurun pasir Texas, setelah keluar dari pesawat antariksa yang dibuat oleh perusahaannya, Blue Origin.

Flex juga menjadi sebuah simbol pergeseran dalam dunia kerja, dengan gaji pengemudi dan pengirim kurir digantikan oleh pekerja subkontraktor yang hanya memiliki sedikit hak kerja dan tak ada jaminan akan terus mendapat penghasilan tetap.

"Inilah jenis pekerjaan di abad ke-19 yang kita lihat, sebelum adanya pengembangan standar minimum di bawah perlindungan ketenagakerjaan," ujar Michael Rawling, dosen senior hukum ketenagakerjaan di University of Technology Sydney.

"Ini adalah pertarungan Daud dan Goliat antar pekerja yang lemah secara hukum dengan perusahaan-perusahaan besar teknologi multinasional yang masuk ke pasar Australia dan membuat kondisinya makin buruk."

Saat kerja dengan Amazon, Alex memulai harinya dengan pergi dari rumahnya di Melbourne ke empat depot Amazon.

Saat ia tiba, biasanya sudah ada antrean dari pengemudi yang mulai mengambil paket yang hendak dikirim.

"Jika saya mulai kerja jam 10 pagi, saya harus 15 menit sebelumnya karena antrean panjang dari mobil kurir lain."

Begitu ia masuk, ia harus mengambil 30 sampai 40 paket Amazon, yang dibayar AU$108 atau lebih sedikit dari Rp1juta, untuk empat jam.

Amazon biasanya memberikan tarif bayaran lebih untuk akhir pekan dan hari libur nasional. 

Pengemudi menggunakan kendaraan mereka sendiri, yang menurut syarat dan ketentuan Amazon, harus berupa "kendaraan penumpang empat pintu, atau kendaraan serupa yang cukup besar membawa paket dengan aman."

Jenis mobil seperti, van, ute (mobil dengan bak terbuka) dan truk tidak diperbolehkan. Namun, Amazon mengatakan kepada pengemudi awal bulan jika mereka berencana untuk menguji coba blok delapan jam untuk kontraktor dengan van akhir tahun nanti. 'Tidaklah aman', kata pengirim kurir

Alex biasanya tidak kesulitan memasukkan paket ke dalam mobilnya, Ford Laser keluaran 2002, tapi ia kadang melihat pengemudi lain kesulitan melakukannya. 

"Mereka punya parsel [ditumpuk] di atap mobil mereka," katanya.

"Saya melihat seorang pria harus membuka jendela mobilnya untuk memasukkan paket, karena tidak cukup di dalam mobil."

Pengemudi Flex memberikan beberapa foto yang menggambarkan paket-paket yang memenuhi mobil mereka hingga menutupi jendela belakang.

"Tidaklah aman," kata seorang pengirim kurir, yang meminta namanya tidak disebutkan karena takut kena sanksi oleh Amazon.

"Satu hari nanti bisa saja pengemudi Flex akan mengalami kecelakaan serius karena mereka tidak bisa melihat ke jendela dan akan menjadi kesalahan Amazon. Saya tak percaya ini belum juga terjadi."

Amazon mengatakan menjadi tanggung jawab pengemudi untuk mengemas paket dan memastikan mereka bisa melihat kaca belakang mobil mereka.

"Jika merasa pandangan mereka terganggu, maka mereka bisa meminta anggota staf yang ramah untuk membantu mereka mengemas ulang paket agar lebih efektif," kata Michael Cooley dari Amazon.

"Jika pandangan masih terganggu, staf sebenarnya bisa mengeluarkan barang dari mobil sehingga pandangan mereka tidak terhalang. Kita ingin agar orang-orang aman saat berkendara ketika mereka mengirimkan paket."

Tapi Alex yakin beberapa pengemudi ketakutan untuk menolak mengangkut beberapa paket di depot, karena mereka takut mendapat peringatan dari Amazon.

"Mereka selalu kembali memaksa kepada kita," ujarnya. 

"Kita harus melakukan apa yang diminta atau akan mendapat peringatan."

Setelah semua barang masuk ke mobilnya, Alex berpacu dengan waktu untuk mengirimkan semua paketnya dalam empat jam.

Aplikasi Amazon Flex memberinya rute yang sudah ditentukan, biasanya mencakup satu atau dua 'suburb' di Melbourne.

Saat ABC bergabung dengan jam kerja Alex, ia telah ditugaskan untuk mengirim 36 paket ke sebelah barat kota Melbourne.

"Ini akan menjadi mimpi dibandingkan dari apa yang kita dapatkan," ujarnya.

Alex mengatakan ia lebih memilih rute pinggaran kota karena masalah kemacetan dan parkir bisa dimasukkan ke dalam waktu yang dialokasikan.

"Jika harus mengirimkan paket ke 40 apartemen dalam rute tersebut, butuh waktu lima sampai enam menit, bukan dua atau tiga menit," ujarnya.

Tapi tetap saja rute langsung tesebut juga tertunda karena masalah tak terduga, misalnya saat pelanggan tak ada di rumah untuk menerima paket mereka. 

Alex kemudian harus menelepon pelanggan dari ponselnya sendiri, jika mereka tidak menjawab panggilan, maka akan menelepon 'support team' dari Amazon dan meminta izin untuk meninggalkan paket di depan rumahnya. 

"Karena bisa saja paket menjadi rusak atau dicuri, itu jadi tanggung jawab saya."

"Bisa mencapai 10 sampai 15 menit. Dan kalau itu terjadi empat sampai lima kali, maka akan menghabiskan waktu." Mendapat senyuman

Sebelum mulai kerja dengan Amazon Flex, Alex bekerja selama beberapa tahun di sektor 'calll centre', termasuk bersama Australia Post.

"Sebenarnya ini lebih sederhana ketimbang diteriaki orang-orang di telepon setiap hari," ujarnya.

Alex lebih senang bekerja sendiri karena ia memiliki jiwa wirausaha.

Lebih dari satu dekade lalu dia mencari nafkah dengan memancing di lepas pantai di Tenerife, Kepulauan Canary, menjual tangkapan ikannya ke restoran lokal.

Dia mengatakan bekerja untuk Flex membawa sejumlah manfaat.

"Saya menikmati interaksi dengan pelanggan," katanya.

"Saya pernah mengalami situasi di mana saya mengirimkan paket kepada seseorang yang sudah beberapa hari menunggu, dan dengan hanya melihat senyuman mereka. Dan kita tahu telah membuat orang itu bahagia, meski hanya sebentar. "

Tapi tentu ada biaya yang harus dibayar dari perasaan senang dan fleksibilitas tersebut.

Tarif yang diterimanya dari Amazon tidak termasuk biaya untuk bahan bakar, asuransi, perawatan mobil, dan bayar parkir. Pengemudi juga harus membayar asuransi pensiun dan kompensasi pekerja mereka sendiri.

Total pendapatannya tahun kemarin hanya di atas AU$23.000 atau lebih dari Rp230 juta. Dia menghabiskan hampir AU$4.000, atau lebih dari Rp40 juta untuk bensin dan sekitar AU$1.500, atau lebih dari Rp15 juta untuk biaya perawatan mobil.

"Saya ingin terus melakukannya, tetapi saya rasa saya harus kembali dan mencari pekerjaan lain."

Alex biasanya berhasil mengirimkan semua paketnya dalam 4 jam.

Tetapi pada hari-hari saat ada paket yang tersisa, dia memiliki pilihan yang tidak menyenangkan: melanjutkan pengiriman tanpa bayaran atau mengembalikan paket ke depot dan berisiko mendapat peringatan dari Amazon.

"Saya akan selalu mengembalikan paket karena saya tidak bekerja secara gratis. Mengapa kerja tanpa bayaran?" ujarnya. 

Alex mengatakan dia masih mengalami kerugian saat mengembalikan paket, karena perjalanan kembali ke depot sering kali memerlukan tambahan 20 atau 30 kilometer perjalanan.

"Beberapa hari kemudian kita biasanya akan mendapatkan email dengan peringatan yang mengatakan, 'Anda tidak mengirimkan paket seperti semestinya'." Amazon mengatakan mereka meminta hal yang sederhana

Alex mengatakan dia sebenarnya tidak tahu apakah pengemudi atau pengirim kurir harus mengirim semua paket, bahkan setelah waktu kerja atau blok 4 jam mereka selesai.

Kata-kata dalam perjanjian layanan Amazon tidak jelas.

"Amazon mengharapkan Anda akan mengirimkan semua paket yang Anda ambil sebagai bagian dari Blok Pengiriman Anda," bunyi perjanjian tersebut.

"Jika pengiriman tidak mungkin dilakukan, Anda diharapkan mengembalikan semua paket ke stasiun pengiriman Amazon, kecuali jika diarahkan oleh Amazon."

[

Alex mengatakan tidak jelas apa artinya "tidak mungkin". Dia pikir artinya pengemudi tidak dapat mengirimkan semua paket mereka dalam blok 4 jam mereka

Amazon tidak setuju dengan pernyataan Alex.

"Kami meminta mitra pengiriman untuk tetap berusaha mengirimkan paket, bahkan jika blok 4 jam telah berakhir," kata Michael Cooley.

"Kami tahu sekitar 90 persen perjalanan pengiriman benar-benar selesai di bawah periode waktu yang dialokasikan untuk mereka."

Amazon mengatakan jika pengemudi tidak dapat mengirimkan semua paket dalam blok 4 jam, mereka dapat mengajukan pembayaran 'top-up' melalui aplikasi Flex.

Namun perusahaan menolak untuk mengatakan berapa banyak aplikasi 'top-up' yang telah diajukan dan berapa banyak yang berhasil.

Alex mengatakan dia mengajukan satu aplikasi untuk pembayaran 'top-up', tetapi ditolak.

Konsekuensi dari melanggar aturan sudah jelas: Amazon akan menghentikan akses mereka ke aplikasi Flex.

"Kami meminta hal-hal yang cukup sederhana dari pengemudi kami," kata Michael Cooley dari Amazon.

"Masalah kami adalah saat pengemudi, misalnya, berkomitmen untuk melakukan blok dan berulang kali tidak muncul, atau mereka berulang kali membatalkan blok dalam waktu 45 menit sejak waktu kerja mereka dimulai atau mereka berulang kali gagal mengirimkan paket."

"Jelas, jika pengemudi tidak dapat melakukannya, mungkin Flex bukan program untuk mereka."

Menjadi sebuah misteri bagi Alex dan pengemudi lain yang berbicara dengan ABC adalah berapa banyak peringatan dan pelanggaran yang berujung pada pemutusan hubungan kerja.

Alex telah menerima peringatan karena mengembalikan paket yang tidak terkirim, menolak 'shift' yang dia yakini akan memakan waktu lebih dari 4 jam, dan dalam satu kasus, ia mendapat peringatan dari pelanggan karena tidak mengenakan masker dengan benar saat mengirimkan barang, yang sudah ia sangkal. 'Seperti dipecat robot'

Ryan McBain masih tidak tahu mengapa dia diberhentikan dari Amazon Flex.

"Itu membuat saya merasa tidak dihargai, saya jadi hanya sebatas angka," ujarnya.

Dia mendaftar ke Amazon Flex pada Maret tahun lalu, setelah mengundurkan diri dari pekerjaannya di ritel saat 'lockdown' pertama kali diberlakukan di Australia.

Ryan berhenti menggunakan platform pada Agustus tahun lalu, setelah ia mulai mengambil lebih banyak jam kerja di pekerjaan rutinnya.

Tetapi ketika dia mencoba masuk kembali ke Flex ketika 'lockdown' terakhir di Sydney, ia menjadi tidak bekerja dan Amazon telah menghentikannya.

"Saya merasa hancur," katanya.

Ryan ingat tahun lalu ia menerima beberapa peringatan, karena mengembalikan paket yang tidak terkirim, tetapi email penghentiannya dari Amazon tidak mengatakan dengan rinci mengapa ia diberhentikan.

"Karena pelanggaran terhadap Persyaratan Layanan Kontraktor Independen Amazon Flex … Anda tidak lagi memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam Platform Amazon Flex."

Ryan mengatakan email dari "Tim Amazon Flex" membuatnya merasa seperti dipecat oleh robot.

"Tidak sekali pun saya berbicara dengan manusia langsung [di Amazon]," katanya.

"Hanyalah komputer. Kita tidak berinteraksi dengan manusia."

Ryan sedang mencoba untuk membantah keputusan Amazon melalui proses banding.

"Mereka mengatakan akan menghubungi saya dalam waktu sekitar enam hari, tetapi saya masih belum mendengar kabar ."

Setelah awalnya meminta ABC untuk memberikan perincian kasus yang dialami Ryan, Amazon menolak berkomentar alasan penghentiannya.

Amazon mengatakan pengemudi dapat mengajukan permohonan untuk dipulihkan setelah dihentikan, dengan mengatakan 24 pengemudi dipulihkan melalui proses tersebut.

Tetapi Amazon menolak mengatakan jumlah total pengemudi yang diberhentikan sejak Flex diluncurkan di Australia. Perlunya keterlibatan lembaga negara

Michael Rawling dari Law School di University of Technology Sydney percaya jika kasus-kasus, seperti yang dialami Ryan memperlihatkan kepada Pemerintah Federal Australia untuk memberikan wewenang kepada lembaga Fair Work Commission untuk mengadili perselisihan antara kontraktor dan perusahaan teknologi, seperti Amazon.

"Pemutusan ini terjadi karena alasan yang berubah-ubah dan sewenang-wenang," katanya.

"[Saat] karyawan memiliki perlindungan, hak pemecatan yang tidak adil, dan hak perlindungan umum untuk mengatasi hal-hal semacam ini, para pekerja belum tentu memiliki hak-hak itu."

Ia mengatakan Fair Work Commission juga harus memiliki kekuatan untuk secara kolektif dapat melakukan tawar-menawar dengan Amazon dalam menetapkan tarif blok, karena selama ini hanya diputuskan sendiri oleh Amazon.

Amazon mengatakan mereka mematuhi standar pembayaran yang ditetapkan oleh peraturan pengemudi di negara bagian tempat ia beroperasi.

Satu-satunya cara bagi pekerja di sektor 'gig-economy' untuk melawan keputusan perusahaan seperti Amazon dan Uber adalah melalui pengadilan.

"Pada umumnya, keputusan tersebut mendukung perusahaan yang mengatakan para pekerja ini adalah kontraktor independen, yang artinya para pekerja ini tidak memiliki hak upah minimum," kata Dr Rawling.

Hal ini semakin dipersulit karena dalam kontrak Flex, yang mencakup klausul melarang pengemudi bergabung dalam tindakan apa pun di masa mendatang terhadap Amazon.

"Amazon berusaha menyelesaikan masalah berdasarkan kasus per kasus dengan individu," kata Michael Cooley dari Amazon.

Di akhir jam kerja atau 'block'-nya, Alex mempertanyakan berapa lama lagi ia dapat terus bekerja sebagai kurir bersama Amazon Flex dan hidup dengan ketidakpastian.

"Anggapannya adalah kita bekerja untuk diri sendiri, dan kita dapat mengatur jam kerja sendiri dan bisa menjadi bos bagi diri kita sendiri."

"Tapi kenyataannya tidak, kita benar-benar tidak bisa. Kita masih didikte oleh perusahaan besar ini."

"Ini benar-benar memberikan rasa aman yang salah." Baca beritanya dalam Bahasa Inggris Kredit:

Laporan: Pat McGrath, Marty Smiley dan Max Chalmers

Fotography dan video: Danielle Bonica, David Maguire, Kyle Harley dan Simon Winter

Grafik: Emma Machan

Penyunting video: Elahn Zetlin dan Bridie Boyle

Produksi digital: Dan Harrison

Penerjemah: Erwin Renaldi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mampir ke RM Soto Ayam Cak Har, Begini Dialog Menaker Ida dengan Pekerja

Berita Terkait