Sejumlah Pemain Mahal Terancam Dipaksa Pulang Kampung

Selasa, 18 April 2017 – 07:18 WIB
Carlton Cole (12) dan Michael Essien saat latihan bersama Persib. Foto: Riana Setiawan/Radar Bandung

jpnn.com, JAKARTA - Keinginan striker Persib Carlton Cole untuk tampil garang di laga kedua Liga 1 tampaknya sulit terwujud.

Belum mengantongi Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) di Indonesia, menjadi batu sandungan terbesar bagi pemain asal Inggris itu untuk ambil bagian di laga lanjutan Maung Bandung -- julukan Persib -- itu.

BACA JUGA: Kitas Pemain Asing Sedang Diproses

Mantan striker West Ham United di Premier League Inggris itu memang tampil kurang maksimal di ketika menjamu Arema FC di laga pembuka Liga 1, 15 April lalu.

Bermain selama 45 menit, dia hanya mampu menciptakan satu peluang. "Tapi, saya berjanji akan bermain lebih bagus di pekan berikutnya," kata Cole setelah laga.

BACA JUGA: Haji Umuh: BOPI Harusnya Protes ke PSSI, Bukan ke Persib

Cole tidak sendirian, melainkan ada sejumlah pemain asing lain yang memiliki nasib serupa seperti dia.

Parahnya, sebagian besar para pemain asing yang memiliki nasib serupa dengan Cole tersebut adalah para pemain yang berstatus marquee player. Salah satunya adalah Michael Essien, rekan setim Cole di Persib.

BACA JUGA: Mampukah Semen Padang FC Lanjutkan Tren Positif?

Ya, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) memang sudah memberikan syarat ketat kepada operator kompetisi, PT LIB (Liga Indonesia Baru) untuk tidak mengizinkan pemain asing yang belum memiliki Kitas untuk tampil di kompetisi kasta tertinggi tanah air itu.

"Sejak awal kami sudah melarang. Tapi, masih saja mereka membandel," kata Sekjen BOPI, Heru Nugroho.

Memang, pada 12 April lalu, atau tiga hari sebelum kickoff Liga 1 digelar, BOPI mengeluarkan rekomendasi kepada PT LIB untuk menggelar profesional tanah air.

Hanya saja, ada satu catatan yang diberikan oleh BOPI, yaitu larangan bermain bagi pemain asing yang belum mengantongi Kitas tersebut. Catatan itu pun sudah disetejui oleh PT LIB sendiri.

Menurut Heru, sejatinya rekomendasi tersebut belum bisa mereka keluarkan karena masih banyak operator yang belum bisa memenuhi sejumlah syarat. Namun, perasaan BOPI akhirnya melunak juga.

"Tapi, setelah kami berikan keringanan, eh mereka (PT LIB, Red) malah tidak komit dengan kesepakatan awal," tegasnya.

Dengan begitu, pria asal Malang, Jawa Timur itu menambahkan bahwa, dalam waktu dekat mereka akan melaporkan secara resmi kasus tersebut kepada Kementrian Hukum dan Ham atas pelanggaran keimigrasian itu.

Sebab, apa yang sudah mereka lakukan tersebut adalah bentuk pelanggaran keras terhadap hukum negara.

"Bagi kami, orang asing yang menjalani aktivitas profesional di Indonesia tanpa mengantongi izin dari negara, adalah bentuk kejahatan serius dan harus segera di tindak," kata Heru.

"Jadi, selain kami akan menegur keras operator, kami juga akan meminta pihak keimigrasian untuk mendeportasi para pemain itu," ujarnya.

Heru menambahkan bahwa, saat ini mereka sedang berusaha maksimal untuk merampungkan data-data pemain yang belum mengantongi Kitas tersebut.

"Kami belum tahu jumlah pastinya berapa dan klub mana saja yang terlibat. Tapi, kami pastikan, pemain asing yang baru berkompetisi di Indonesia pada dua bulan terakhir, semuanya belum memiliki Kitas," papar dia.

Senada dengan Heru, Kepala Bagian Humas, Direktur Jendral (Dirjen) Keimigrasian, Agung Sampurno mengatakan bahwa, ada sejumlah sanksi tegas kepada para pemain asing yang tetap berkompetisi tanpa belum mengantongi Kitas tersebut.

Sanksi tersebut, mulai dari kurungan badan maksimal 5 tahun hingga terancam dideportasi.

Sementara pihak yang menggunakan jasa mereka,juga terancam denda uang sebesar Rp 500 juta.

"Tapi, semua tergantung proses di lapangan. Intinya, dalam waktu dekat, pihak penyidik dari Keimigrasian akan bergerak untuk menindak sejumlah tim yang terdikasi melakukan pelanggaran ini," kata pria asal Jakarta itu.

Chief Executive Oficer (CEO) PT LIB, Risha Adi Wijaya beralasan bahwa, mereka mengizinkan sejumlah marquee player untuk membela klub mereka tersebut, karena sudah mendapat keringanan dari BOPI sendiri.

"Kami sudah mendapat persetujuan dari BOPI," kata pria yang tidak lain adalam mantan direktur keuangan Persib itu.

Namun, pernyataan Risha tersebut dibantah langsung oleh Heru. Heru mengakui bahwa ada komunikasi antara mereka dengan PT LIB beberapa jam sebelum pertandingan terkait masalah Kitas Essien dan Cole tersebut.

"Tapi, kami tidak menyepakati permintaan mereka. Kami secepatnya melaporkan masalah ini ke pihak Keimigrasian," tegas Heru.

Dari data dokumen yang dimiliki oleh BOPI, dari total empat pemain asing yang dimiliki Persib Bandung, hanya ada dua pemain yang sudah mengantongi Kitas.

Mereka adalah Shohei Matsunaga dan Vladimir Vudjovic. Kedua pemain tersebut memang sudah lama berkompetisi di Indonesia. Sementara Cole dan Essien sama-sama baru mengantongi visa wisata.

Dalam perkembangan yang sama, manajer Persib, Umuh Muchtar sengaja melepas tanggung jawab dengan persoalan dua pemain asing mereka tersebut.

Menurut dia, Essien dan Cole bisa bermain saat menjamu Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, 15 April lalu, karena sudah mendapat izin dari pihak operator.

"Jangan salahkan kami dong. Karena apa yang kami lakukan sudah sesuai dengan arahan dari operator. Meski kami tahu bahwa suratnya (kitas) Essien dan Cole belum turun," kata Umuh Muchtar.

Pernyataan Umuh tersebut sedikit janggal. Sebab, sehari sebelum kickoff melawan Arema, dia menyatakan bahwa Kitas Essien dan Cole sudah beres. (ben)

Pemain Mahal Terancam Deportasi

1. Michael Essien : Ghana/Persib Bandung

2. Carlton Cole : Inggris/Persib Bandung

3. Shane Smeltz : Selandia Baru/Borneo FC

4. Peter Odemwinge : Nigeria/Madura United

5. Aaron Evan : Australia/Barito Putera

6. Matias Cordoba : Argentina/Barito Putera

7.Thiago Cunha : Brasil/Barito

8. Jorge Gotor : Spanyol/Mitra Kukar

9. Muhamed Sissoko : Malil/Mitra Kukar

10. Jad Nouredinne : Lebanon/Arema

11. Anmar Al Nubarok : Irak/Persiba

12. Masahito Moto : Jepang/Persiba

13. Reinaldo : Brasil/PSM

14. Joel Coelho : Portugal/Persela Lamongan

15. Ivan Carlos : Brasil/Persela Lamongan

16. Marcio Rosario : Brasil/Persela)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Essien dan Cole Dimainkan, kok Jadi Ribut gini?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler