Sejumlah Tokoh Jabar yang Patut Dipertimbangkan Masuk dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 18 Februari 2024 – 19:07 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kedua kanan) didampingi Ketua Umum Pandu Laut Nusantara, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjastuti (kanan) naik perahu saat pembagian perahu nelayan dan bersih-bersih Pantai Pangandaran di Pelabuhan Cikidang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023). FOTO: ANTARA/Adeng Bustomi/Spt.

jpnn.com, JAKARTA - Komunitas Jabar Unggul maupun Indonesia Unggul mengucapkan selamat kepada paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang unggul dalam hasil hitung cepat dengan meraih 58 persen suara.

Perolehan suara Prabowo-Gibran berdasarkan real count oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Sabtu, mencapai 57,46 persen.

BACA JUGA: Real Count Sementara, Prabowo-Gibran Masih Unggul, Kuasai Suara di Jawa

Berdasarkan situs resmi KPU https://pemilu2024.kpu.go.id/pilpres/hitung-suara, seperti dikutip di Jakarta, Sabtu, pukul 10.25 WIB, perolehan suara pasangan calon Prabowo-Gibran mencapai 57,46 persen atau setara dengan 44.501.123 suara.

Di posisi kedua, ada pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara 24,66 persen atau setara dengan 19.056.677 suara.

BACA JUGA: Ikut Menangkan Prabowo-Gibran, Sukarelawan Penerus Negeri: Bukti Peran Anak Muda

Perolehan Suara Capres No urut 02 di Jabar:

Sebagaimana diketahui perolehan suara di Jawa Barat menjadi lumbung padi bagi ketiga paslon.

BACA JUGA: IHSG Kebagian Untung Atas Hasil Quick Count Prabowo-Gibran

Perolehan suara calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jawa Barat, tertinggi berdasakan data sementara real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dari hasil hitung suara sementara di website KPU, pemilu2024.kpu.go.id, Jumat (16/2/2024) pukul 06.30 WIB, Prabowo-Gibran memperoleh 56,68 persen atau 5.073.710 suara.

Paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin 32,9 persen atau 2.954.328 suara. Sementara Paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh 10,42 persen atau 932.489 persen suara.

Adapun jumlah suara yang masuk hingga pukul 06.30 WIB tanggal 16 Februari 2024 mencapai 50,99 persen

Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak pada Pilpres 2024 . Tercatat ada 35.714.901 warga Jawa Barat yang punya hak memilih partai maupun pasangan Capres-Cawapres pada hari pencoblosan.

Demikian disampaikan Aktivis Alumni KAHMI Universitas Trisakti ( Ketua Umum Komunitas Jabar Unggul & Indonesia Unggul ) Tody Ardiansyah Prabu, S.H. dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/9).

"Jabar menjadi wilayah strategis yang tentu menjadi rebutan semua partai politik dan pasangan capres-cawapres dalam Pemilu 2024. Apalagi hasil pemilu di Jabar bisa menentukan hasil pemilu di nasional," kata Tody.

Sejarah telah membuktikan bahwa tokoh-tokoh dari Jawa Barat memiliki kontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Jawa Barat memang tidak dapat dilepaskan dalam perpolitikan nasional, dari mulai sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan.

Ir. Soekarno yang merupakan presiden pertama Republik Indonesia juga menyemai aktivitas politiknya di Jawa Barat.

Tidak hanya karena bersekolah di Technische Hoogeschool Bandung (THB) yang sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB), tetapi juga inspirasi pandangan Marhaenisme melekat dengan perjuangan petani di dataran tinggi Jawa Barat.

Bahkan Ir. Soekarno pernah merasakan dinginnya jeruji besi di penjara banceuy Bandung dikarenakan dianggap melawan pemerintah Kolonial Belanda.

Pada masa pemerintahan Orde Baru terdapat kaka beradik yang pernah menjadi tokoh nasional dan keduanya pernah menjadi menteri. Muchtar Kusumaatmadja yang pernah menjadi Menteri Luar Negeri dan penggagas negara kepulauan (archipelagic state).

Gagasannya kemudian dideklarasikan sebagai Deklarasi Djuanda Tahun 1957, serta diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Convention of The Law ot The Sea, atau yang dikenal sebagai Konvensi Tentang Hukum Laut tahun 1982.

Sang adik yang bernama Sarwono Kusumaatmadja, sebagai seorang politisi Partai Golkar yang pernah menjadi anggota DPR RI periode 1971-1988, sekaligus juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Golkar 1983-1988, Menteri Lingkungan Hidup pada Kabinet VI, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan V.

Sebagai seorang Menteri Lingkungan Hidup pada masa pemerintahan Orde Baru, beliau menunjukkan integritasnya dengan membela lingkungan hidup dengan memunculkan beragam persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pelaku usaha dalam rangka meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan hidup.

Tokoh-Tokoh Jawa Barat :

Ketua Umum Komunitas Jabar Unggul & Indonesia Unggul Tody Ardiansyah Prabu, SH & Dewan pembina Jabar Unggul Ir. Endang Kuswara ( Alumni Teknik Kimia UGM Tokoh Ketua FPBP (Forum Peduli Banjar Patroman), Ir Dadang Hendaris Alumni Fak Kehutanan IPB, Drs.Saleh Effendi, M.B.A Alumni Unpad Sospol, berpandangan :

Pemilihan Umum (Pemilu) telah selesai dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 yang lalu. Meskipun belum diumumkan secara resmi hasil real count oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), tetapi hasil quick count yang sudah dirilis oleh lembaga-lembaga survey terkemuka menunjukkan bahwa pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mengungguli rivalnya.

Momentum politik ini adalah saat yang tepat untuk mendorong tokoh-tokoh dari Jawa Barat untuk masuk ke dalam kabinet presiden dan wakil presiden terpilih sesuai hasil resmi dari KPU.

Pada saat ini paling tidak terdapat lima tokoh Jawa Barat yang memiliki integritas dan kepemimpinan politik, serta dapat dipertimbangkan dalam memperkuat pemerintahan Prabowo-Gibran.

Masing-masing Rosan Perkasa Roeslani, Dr (HC) Susi Pudjiastuti, Agung Suryamal SH, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurrahman, dan Dedi Mulyadi.

Urgensi Keterwakilan Tokoh-Tokoh Jawa Barat Dalam Kabinet

Dengan mengingat Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan jumlah pemilih sebanyak 35.714.701, sudah tentu keterwakilan tokoh-tokoh Jawa Barat menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam kabinet mendatang.

Bukan saja sebagai representasi dari masyarakat Jawa Barat, tetapi sekaligus artikulasi kepentingan dan aspirasi masyarakat Jawa Barat.

Komunitas Jabar Unggul sebagai salah satu organ strategis yang beranggotakan perwakilan tokoh-tokoh Jawa Barat sudah seharusnya untuk menyampaikan tentang signifikansi dan urgensi keterwakilan tokoh-tokoh dari Jawa Barat untuk mendudukkan posisi sebagai menteri di dalam kabinet mendatang.

Rekam jejak Jawa Barat secara sejarah menunjukkan keterlibatan para tokohnya dalam setiap pemerintahan di Indonesia.

Terlebih lagi pada saat tokoh-tokoh Jawa Barat diperlukan untuk lebih saling bersinergi dalam mendorong keterwakilan di dalam kabinet, termasuk menyamakan persepsi tokoh-tokoh Jawa Barat yang disampaikan agar memperoleh dukungan kuat.

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler