jpnn.com - PSSI memberikan hukuman pembinaan khusus kepada sejumlah wasit yang bermasalah sejak pekan pertama hingga ke-5 Liga 1 2022/2023.
Bukan hanya wasit utama, ada juga asisten wasit dan asisten wasit tambahan (AAR).
BACA JUGA: Comeback di Kejuaraan Dunia 2022, Shi Yuqi Banyak Belajar dari 3 Pemain Ini
"PSSI berharap seluruh perangkat pertandingan menjalankan tugas sesuai law of the game (LOTG)," bunyi keterangan Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh di situs resmi PSSI, yang dikutip JPNN.com, Minggu (21/8/2022).
BACA JUGA: Comeback dari Cedera, Anders Antonsen Siap Jadi Kampiun Kejuaraan Dunia 2022?
Foto: Tangkapan layar
Menurut pria berdarah Arab itu, setiap wasit yang menjalankan tugas dengan baik pasti ada penghargaan atau award.
Namun, jika sebaliknya maka sanksi pembinaan diberikan hingga mereka tak bisa bertugas.
Riyadh mengingatkan, dengan sanksi pembinaan ini, wasit bisa memperbaiki diri dan bertugas sesuai dengan LOTG yang ada.
Walaupun ada pembinaan khusus, Komite Wasit memastikan kondisi fisik serta kesiapan mental para pengadil lapangan akan kembali pulih setelah masa hukumannya selesai.
Lebih lanjut, Ahmad Riyadh menjelaskan komite yang dipimpin olehnya bakal menggelar evaluasi rutin setiap sepuluh pekan.
Artinya, wasit, asisten wasit, dan asisten wasit tambahan harus berbenah lebih baik.
Jika tidak, bukan tidak mungkin sanksi lebih berat bakal diterapkan kepada nama-nama yang sudah diumumkan.
Dalam daftar wasit yang dapat pembinaan khusus, ada 18 orang terkena sanksi. Fariq Hitaba, Mustafa Umarella dan Sance Lawita masuk dalam daftar pengadil lapangan yang bermasalah. (dkk/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Amjad