jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah wilayah di Indonesia.
Fenomena itu berpotensi terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia pada Senin (21/6).
BACA JUGA: Peringatan Serius BMKG untuk Warga Jabodetabek Soal Cuaca Malam Ini
BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Bali, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur.
Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, NTB, NTT, Papua Barat. Lalu di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
BACA JUGA: Hari Ini hingga Besok 17 Wilayah Diminta Waspada, Berikut Peringatan Dini BMKG
"Khusus di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat dapat terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang hingga menjelang malam hari," tulis BMKG.
Sementara di Jawa Barat, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dapat terjadi di hampir semua kabupaten/kota termasuk Bandung raya
"Termasik Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang," katanya.
BMKG menyatakan model filter spasial Madden Julian Oscillation (MJO) pada 20-21Juni 2021 menemukan gangguan fenomena MJO yang diperkirakan terdapat di beberapa wilayah seperti perairan barat daya Lampung, Selat Sunda, Laut Jawa, DKI Jakarta, perairan selatan Jawa-NTT, pesisir Kalimantan Tengah-Selatan, Laut Flores dan beberapa wilayah lain.
Fenomena MJO itu dapat meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah-wilayah tersebut.
Selain itu, daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari perairan barat Aceh hingga Selat Malaka, Bali hingga Jawa Timur, Kalimantan Tengah sampai Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Utara, di Teluk Cendrawasih hingga Papua Barat.
Tak hanya itu, daerah konfluensi atau pertemuan angin juga terpantau di Sumatera Selatan hingga Selat Karimata.
"Kondisi-kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvegensi dan konfluensi," tulis BMKG. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia