Sekda Jateng: Butuh Peran Keluarga untuk Mewujudkan Generasi Emas 2045

Rabu, 12 Juni 2024 – 14:52 WIB
Sekda Jateng Sumarno saat menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat Provinsi Jawa Tengah di kompleks Gedung Olahraga (GOR) Satria, Kabupaten Banyumas, Rabu (12/6). Foto: Humas Pemprov Jateng.

jpnn.com - BANYUMAS - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengingatkan kembali pentingnya peran keluarga dalam mewujudkan generasi emas 2045

Menurut Sumarno, keluarga adalah sekolah pertama untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. 

BACA JUGA: Gandeng MPL Indonesia, Campina Menyasar Pasar Generasi Muda

"Kalau kita mau menuju Indonesia Emas tahun 2045, kuncinya adalah SDM," kata Sumarno saat menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat Provinsi Jawa Tengah di kompleks Gedung Olahraga (GOR) Satria, Kabupaten Banyumas, Rabu (12/6).

Menurut Sumarno, keluarga sebagai unit terkecil di masyarakat berperan penting membentuk karakter penduduk yang kuat dan sehat. 

BACA JUGA: Membangun Generasi Emas 2045 Melalui Penggunaan Gadget Sehat

Sebab, keluarga memiliki fungsi membangun agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan.

"Keluarga menjadi tempat di mana nilai-nilai kasih sayang dan agama diajarkan dan diimplementasikan. Keluarga juga memegang peran penting dalam membangun nilai-nilai toleransi dan saling menghormati antarsesama," kata Sumarno.

BACA JUGA: Sekda Jateng Berharap KAI Berikan Perlindungan Hukum Kepada Masyarakat

Salah satu komitmen Pemprov Jateng mewujudkan keluarga berkualitas ditunjukkan dengan diterbitkannya Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 440/0002416 tertanggal 19 Maret 2024 terkait Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah.

Penekanan dalam SE tersebut adalah aspek pencegahan melalui edukasi dan intervensi spesifik bagi remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak di bawah 2 tahun (anak baduta).

Menurut Sumarno, peringatan Harganas ini juga sebagai pengingat tentang penanganan masalah stunting, kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. 

"Ini momentum titik balik untuk lebih peduli dan kolaborasi lebih erat lagi untuk menurunkan stunting di Jawa Tengah," kata dia. 

Bertepatan dengan itu, Pemprov Jateng bersama BKKBN Jateng melakukan Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024. Harapannya penanganan stunting di Jawa Tengah bisa lebih akseleratif lagi secara serentak. 

"Kita menggugah seluruh pihak untuk lebih perhatian dan punya kontribusi dalam penanganan stunting ini,” imbuhnya.

Sebab, dalam penanganan stunting tidak bisa dari pemerintah saja, tetapi harus melibatkan banyak pihak. 

Sumarno juga mengingatkan kepada seluruh petugas di posyandu dan penggerak PKK sebagai pendamping agar lebih disiplin dalam menginput data.

"Data menjadi penting sebab pengambilan kebijakan dasarnya selalu data. Dengan kick off ini, teman-teman bisa melaksanakan intervensi dan input datanya segera agar hasilnya segera bisa diketahui," jelasnya. (*/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler