jpnn.com - WASHINGTON - Aksi penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Kali ini kasus penembakan menggemparkan terjadi di Kota Piketon di Pike County, Negara Bagian Ohio, AS Jumat waktu setempat (22/4).
Dari peristiwa itu, delapan mayat yang masih satu keluarga ditemukan di dua lokasi berbeda. Pada hari itu juga, lima mayat korban penembakan ditemukan di Negara Bagian Georgia.
''Tujuh mayat kami temukan di tiga rumah yang bersebelahan. Sedangkan mayat kedelapan kami temukan di lokasi lain yang agak jauh,'' kata Sheriff Charles Reader tentang penembakan di Piketon.
BACA JUGA: Abu Sayyaf Menggila, AS Keluarkan Travel Warning
Menurutnya, seluruh korban memiliki nama belakang yang sama. Artinya, mereka berasal dari satu keluarga. Yakni, keluarga Rhoden. Para korban terdiri atas tujuh orang dewasa dan seorang remaja lelaki berusia 16 tahun.
Selain menemukan delapan mayat, petugas mengamankan tiga korban selamat. Ketiganya terdiri atas dua bayi dan seorang balita. Salah seorang bayi yang luput dari timah panas pelaku masih berusia sekitar empat hari. Pelaku diduga menembak mati ibu sang bayi ketika sedang menemani buah hatinya tidur. Sebab, sang ibu ditemukan tanpa nyawa di atas kasur yang sama tempat bayinya berbaring.
Kini dua bayi dan seorang balita dari keluarga Rhoden itu diamankan petugas. Kemarin (23/4) polisi masih melacak jejak pelaku. Untuk memperlancar penyelidikan, polisi mensterilkan lokasi penemuan mayat di Piketon. Petugas juga menjaga ketat kota yang berada di wilayah terpencil tersebut. Kehadiran banyak petugas setidaknya memberikan rasa aman kepada warga.
Pendeta Phil Fulton dari Gereja Union Hill mengaku shock setelah mendengar tragedi tersebut. ''Ini peristiwa paling tragis yang pernah terjadi di sini. Selama ini, tidak pernah ada kejadian seperti ini,'' ujarnya. Dia lantas mengatakan bahwa salah seorang korban bernama Dana Rhoden. Perempuan 37 tahun itu bekerja sebagai perawat di salah satu panti di Piketon. Tapi, nama korban yang lain masih dirahasiakan.
''Investigasi awal menunjukkan bahwa tidak seorang korban pun tewas akibat bunuh diri. Mereka tewas dengan luka tembak pada bagian kepala. Ala (tembakan) eksekusi,'' terang Reader. Sejauh ini, motif penembakan masih belum jelas. Sebab, tidak ada satu petunjuk pun yang mengarah pada pelaku. Polisi juga buta tentang jumlah pelaku. Tapi, aparat menduga lebih dari satu orang yang terlibat dalam pembunuhan masal itu.
Jaksa Agung Ohio Mike DeWine menegaskan bahwa pelaku atau para pelaku masih berkeliaran. Dia mengimbau warga untuk waspada. Sebab, pelaku yang mungkin jumlahnya lebih dari satu orang itu bersenjata dan keji. ''Pelaku atau para pelaku ini jelas berbahaya. Sulit dipercaya seseorang tega menembak seorang ibu yang sedang tidur menemani bayinya,'' ujarnya.
Selama investigasi dan pengejaran pelaku masih berlangsung, aparat dan pemerintah setempat menganggap bahwa pelaku penembakan sengaja menarget keluarga Rhoden. Karena itu, sekitar 100 warga yang memiliki nama belakang Rhoden dikumpulkan di satu tempat pada Jumat lalu. Mereka diimbau lebih waspada. Bila perlu, mereka boleh membawa senjata sebagai langkah preventif. (AFP/BBC/newyorkdailynews/hep/c19/dos/flo/jpnn)
BACA JUGA: Fakta-fakta Penting Pesawat Siluman Pertama Jepang
BACA JUGA: Lihatlah Foto Ini, Pesawat Siluman Pertama Milik Jepang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Datang ke Inggris, Barack Obama Beberkan Kecemasan
Redaktur : Tim Redaksi