Sekjen Gerindra Minta Kadernya Desak Kepala Daerah Cairkan Insentif Nakes

Senin, 26 Juli 2021 – 12:40 WIB
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada seluruh anggota DPRD Provinsi, kabupaten, dan kota dari Fraksi Gerindra untuk mendesak kepala daerah segera mencairkan insentif bagi tenaga kesehatan (nakes).

Menurut Muzani, selain untuk memenuhi hak nakes, insentif juga sangat dibutuhkan untuk menjaga semangat dalam pelayanan kesehatan.

BACA JUGA: Gerindra Minta Pemerintah Tidak Sembarangan Memutuskan Perpanjangan PPKM Darurat

"Menanyakan perihal kendala pencairan sekaligus membahas bersama-sama percepatan pencairan insentif nakes dengan kepala daerahnya," kata Muzani kepada wartawan, Senin (26/7).

Dia menjelaskan saat ini penyaluran dana insentif bagi nakes masih tersendat lantaran anggaran insentif nakes sebesar Rp8,85 triliun baru terealisasi sebesar Rp2,09 triliun.

BACA JUGA: Ahmad Muzani Menyarankan Pemerintah Menjadikan GBK sebagai RS Darurat Covid-19

"Padahal nakes merupakan garda terdepan dalam penanggulangan pandemi Covid-19," lanjutnya.

Muzani menyatakan insentif itu adalah hak para nakes dan relawan yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah dan bertaruh nyawa atas dasar kemanusiaan.

BACA JUGA: Nomor Telepon Layanan Gratis Kremasi Jenazah COVID-19, Lihat Persyaratannya

"Insentif nakes merupakan apresiasi atas pelayanan kesehatan yang dilakukan tenaga kesehatan dan rumah sakit selama hampir dua tahun pandemi berjalan, seperti penambahan rumah sakit darurat, tempat tidur hingga relawan. Maka, terlambatnya insentif ini harus direspons segera karena itu merupakan hak nakes," ujarnya.

Selain itu, dia juga menyebutkan Gerindra berkomitmen akan terus memperjuangkan apa saja yang menjadi hak nakes. Sebab, nakes merupakan instrumen terdepan dalam upaya penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.

"Gerindra berkomitmen untuk memperjuangkannya. Apalagi pandemi ini belum berakhir, angka penularan dan angka kematian masih cukup tinggi," tutur Muzani.(mcr8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler