jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Putra Putri Indonesia (IPPI) Budi Heriyanto meminta Presiden Joko Widodo agar dalam menyusun kabinet di periode kedua jabatannya mengedepankan prinsip the right man on the right place atau orang yang tepat pada tempat yang tepat.
Dia secara khusus menyoroti posisi kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
BACA JUGA: ARJ Calonkan Suhendra Hadikuntono Jadi Kepala BIN
Menurut dia, Suhendra Hadikuntono merupakan sosok yang tepat sebagai Kepala BIN.
Menurut Budi, ada tiga keunggulan komparatif yang dimiliki Suhendra. Pertama, kata dia, Suhendra berasal dari sipil.
"Bila sipil dipercaya memimpin BIN, Presiden Jokowi berarti mengembalikan BIN ke khitahnya," jelasnya, Rabu (16/10).
Pada masa Bung Karno, kata Budi, BIN dipimpin oleh sipil, yakni Soebandrio (1959-1965) yang kemudian menjadi Menteri Luar Negeri.
"Dengan dipimpin sipil, intelijen akan lebih humanis," tuturnya.
Kedua, lanjut Budi, Suhendra merupakan sosok muda di bawah 50 tahun sehingga akan lebih energetik dibandingkan sosok-sosok lain yang sudah berumur.
“Kemampuan orang muda itu hebat. Pemuda adalah agen perubahan. Pemuda adalah agen pembangunan. BIN juga agen pembangunan," paparnya.
Ketiga, tambah Budi, Suhendra kerap bekerja dalam senyap.
"Karakter inilah yang dibutuhkan BIN sehingga dia merupakan the right man on the right place," terangnya.
Keempat, kata Budi, Suhendra bukan berasal dari partai politik, sehingga kelak dalam menjalankan tugasnya hanya semata-mata demi kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan pribadi, kelompok atau golongan.
"Karena bukan orang parpol, lebih dapat diterima oleh semua kalangan," imbuhnya.
Adapun keunggulan kompetitif Suhendra dibanding orang lain menurut Budi adalah ia sosok yang professional dan mumpuni di bidang intelijen.
"Kalau Pak Jokowi mau kabinet profesional, Bang Suhendra merupakan salah satu calon yang wajib direkrut," sarannya. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil