jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor mengatakan Ketua Umum PBB Prof Yusril Ihza Mahendra adalah tokoh Islam moderat yang dapat diterima oleh semua kalangan.
Menurut Afriansyah, Yusril dapat diterima oleh Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan kelompok Islam lainnya.
BACA JUGA: Ujang Komarudin: Perkuat Prabowo, Yusril Bisa Ambil Ceruk Suara Islam
“Pak Yusril ini sosok pemimpin Islam moderat, pemimpin yang bisa diterima oleh semua kalangan, baik kalangan Nahdlatul Ulama maupun Muhammadiyah dan kelompok Islam lainnya,” ungkap Afriansyah dalam keterangan tertulis pada Kamus (4/10/23).
Afriansyah juga menerangkan Yusril memiliki hubungan baik dengan NU dan Muhammadiyah.
BACA JUGA: Ruksamin: Yusril Dampingi Prabowo, Kepastian Hukum Akan Lebih Jelas
Pada tahun 1999, Yusril memberikan kesempatan kepada Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur yang merupakan Ketua Umum NU saat itu untuk menjadi Presiden Republik Indonesia.
Ketika mengunjungi pengasuh Pondok Pesantren Langitan, yakni KH Ubaidillah Faqih di Babat, Jawa Timur, pada Minggu malam (10/9/2023), Yusril juga mendapatkan ucapan terima kasih.
BACA JUGA: Yusril Meyakini Prabowo Mampu Menyejahterakan Masyarakat Papua
Kiai Faqih sangat berterima kasih kepada Yusril yang rela mundur menjadi calon Presiden RI dalam Sidang MPR 1999 dan memberikan kesempatan kepada Gus Dur.
Sedangkan dengan Muhammadiyah, menurut Afriansyah, Yusril pernah menjadi pengurus Muhammadiyah dan memiliki hubungan baik dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah.
Salah satunya dengan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya Syafii.
Buya Syafii merupakan salah satu penguji sidang doktoral Yusril ketika membahas Partai Masyumi. Yusril juga merupakan dosen di universitas Muhammadiyah, yakni di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
“Mungkin Muhammadiyah atau NU khususnya juga bisa memberikan yang terbaik untuk membantu dan memberikan kesempatan kepada Pak Yusril,” ungkap Afriansyah.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari