Sekjen PDIP Terpesona Pesan di Balik Bid'ah Cinta

Sabtu, 25 Maret 2017 – 19:51 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Calon Wakil Gubernur DKI Djarot S Hidayat di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3) dalam rangka nonton bareng film Bid'ah Cinta. Foto: DPP PDIP for JPNN.Com

jpnn.com - Film Bid’ah Cinta besutan sutradara Nurman Hakim memanen pujian dari kalangan politikus. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bahkan menilai film yang mengangkat kisah asmara berbalut konflik akibat perbedaan pemahaman keagamaan itu sangat mencerahkan.

Hasto mengatakan, Bid’ah Cinta berhasil mengangkat kesejatian nilai-nilai yang digali dari Indonesia. Yakni tentang kekuatan budaya dalam menjaga persatuan.

BACA JUGA: Sekjen PDIP Ingatkan Ganjar Dengar Suara Rakyat Kendeng

"Film tadi sangat mencerahkan dan saya melihat ada prinsip yang diperjuangkan, soal toleransi, soal keanekaragaman," ujar Hasto usai nonton bareng Bid’ah Cinta di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3).

Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, Bid’ah Cinta tidak sekadar menyodorkan tontonan yang mengharukan. Sebab, ada pesan tentang nilai-nilai persatuan yang disisipkan dalam film itu.

BACA JUGA: Sepertinya Pak Jokowi Dibohongi soal Pengangkatan PNS

“Sungguh sangat mencerahkan, terharu, ada prinsip yang diperjuangkan yang itu penting untuk menjadi inspirasi bagi masyarakat sekarang ini," ujar Hasto yang datang untuk mewakili Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam nonton bareng yang digelar Nurcholis Madjid Society itu.

Hasto hadir bersama Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto dan Ketua Fraksi PDIP DPR Trimedya Pandjaitan. Menurutn Hasto, sedianya Megawati akan hadir pada acara nobar itu.

BACA JUGA: Uu Optimistis Bakal Diusung PDIP

"Beliau (Megawati, red) dapat info film ini bagus, maka sebagai rasa apresiasi beliau mengundang untuk nobar di sini. Tetapi karena mendadak tidak bisa, maka saya mewakili," tuturnya.

Sedangkan Nurman Hakim mengatakan, film garapannya memang mengangkat perbedaan tentang pemahaman agama di masyarakat. Namun, perbedaan yang bisa dikelola secara baik ternyata menghasilkan hal yang indah.

"Di film ini kita memotret bagaimana perbedaan itu dikelola dengan indah dan hidup berdampingan sebagaimana warna pelangi, beda tapi indah. Beda tapi enggak jadi potensi konfilk," ungkapnya.(ysa/rmo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hmmm... Ternyata Ini Maksud Ahok Berkampanye Senyap


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler