JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh melarang kepada seluruh sekolah untuk menerima siswa baru berdasarkan surat rekomendasi dari orang tua calon siswa yang punya jabatan penting, atau biasa disebut "surat sakti". Menurutnya, proses penerimaan siswa baru harus tetap menggunakan prestasi akademik, terlebih untuk sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
"Sekarang ini sudah masuk tahun ajaran baru. Tapi saya ingatkan lagi kepada sekolah untuk tidak menerima siswa berdasarkan surat sakti dari orang tuanya. Berkali-kali saya tegaskan tetap menggunakan prestasi akademik. Ini berlaku untuk semua jenjang, dari mulai SD - SMA bahkan perguruan tinggi," ungkap Nuh di Jakarta, Kamis (27/6).
Nuh mengungkapkan, meskipun saat ini sudah jadwal masuk sekolah namun tentunya masih banyak orang tua yang ingin memindahkan anaknya ke sekolah yang lebih baik. Tak jarang, orang tua pun menggunakan cara nakal agar dapat diterima di sekolah favorit yang memiliki kualitas terbaik.
"Surat apapun bentuknya ataupun isinya yang masuk ke sekolah, tidak boleh mempengaruhi sekolah. Kalau SD, menggunakan usia. SMP dan SMA menggunakan prestasi akademik," tuturnya.
Mantan Rektor ITS ini mengimbau kepada para pejabat atau tokoh masyarakat untuk tidak mempengaruhi independensi tim. "Kalau ditolak pasti dibilangnya tidak mempertimbangkan masukan, tapi kalau diterima tentu mencederai prinsip-prinsip akademik sekolah. Intinya, sekolah khususnya Kepala Sekolah (Kepsek) jangan terpengaruh," tukasnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiapan Minim, PGRI Sesalkan UKG
Redaktur : Tim Redaksi