Sekolah Ilmu Lingkungan UI Atasi Krisis Air Lewat Sistem Permanen Hujan

Kamis, 27 Juni 2024 – 10:01 WIB
Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) menjalin kerjasama strategis dengan Unilever Indonesia dalam rangka mengatasi permasalahan kekurangan air di perkotaan. Foto: Dok SIL UI

jpnn.com, JAKARTA - Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) menjalin kerjasama strategis dengan Unilever Indonesia dalam rangka mengatasi permasalahan kekurangan air di perkotaan.

Kerja sama itu dilakukan melalui implementasi sistem pemanenan air hujan, dan pengolahan air bekas wudu. 

BACA JUGA: Wujudkan Rumah Ramah Lingkungan Impian lewat KPR BRI Green Financing

Ketua tim pengabdian masyarakat dari SIL UI, Dr. Hayati Sari Hasibuan, S.T., M.T, mengungkapkan dari hasil observasi oleh tim, penerapan teknologi pemanenan air hujan dapat menghemat kebutuhan air utama, dari operasional masjid hingga 8 meter kubik per bulan selama musim hujan. 

"Selain itu, air yang terkumpul juga dapat disimpan sebagai cadangan untuk digunakan saat musim kemarau tiba” ujar Hayati, Rabu (26/6).

BACA JUGA: Komitmen Terapkan Perlindungan Lingkungan yang Bertanggung Jawab, MHU Kembali Raih PROPERDA Emas

Hayati mengatakan, penghematan ini kata dia tidak hanya berdampak positif pada aspek lingkungan, tetapi juga pada efisiensi biaya operasional masjid.

Selain pemanenan air hujan, pengabdian ini juga menerapkan sistem pengolahan air bekas wudu yang inovatif.

Menurut Hayati, air bekas wudu yang biasanya terbuang, kini dapat diolah menjadi air bersih yang dapat dimanfaatkan kembali. 

"Proses pengolahannya melibatkan beberapa tahap, termasuk penyaringan awal untuk menghilangkan kotoran kasar, kemudian dilanjutkan dengan proses filtrasi dan proses lain secara otomatis," jelas Hayati.

Hayati menuturkan, hasil pengolahan air bekas wudu ini kemudian dapat digunakan untuk keperluan operasional masjid, seperti menyiram tanaman dan membersihkan pekarangan.

“Sistem ini tidak hanya menghemat penggunaan air bersih, tetapi juga mengurangi limbah air yang dibuang ke lingkungan," ungkapnya.

Terpisah, perwakilan Unilever Indonesia, Maya Tamimi mengatakan, melalui program keberlanjutannya ini, pihaknya menyatakan komitmen penuh terhadap inisiatif tersebut.

 “Kolaborasi dengan SIL UI dalam proyek ini sejalan dengan misi kami untuk mendorong praktik berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat,” ujar Maya Tamimi.

Sekadar informasi, pemanenan air hujan dan pengolahan air bekas wudu perlu diimplementasikan di banyak masjid untuk mendukung kemandirian air, mengurangi beban drainase kota, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi air.

Setidaknya sudah ada tiga masjid di Jakarta dan sekitarnya yang menerapkan program inovasi ini.

Tiga masjid yang menjadi pionir dalam penerapan teknologi ini adalah Masjid Arief Rahman Hakim Kampus UI Salemba, Masjid Ukhuwah Islamiyah Kampus UI Depok, dan Masjid Agung At-Tin. 

Pemilihan masjid sebagai lokasi percontohan didasari oleh peran penting masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat.

Sistem pemanenan air hujan yang diterapkan terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk area penangkapan air hujan pada atap bangunan, sistem distribusi melalui talang dan pipa, serta tangki penyimpanan yang dilengkapi dengan filter air. 

Filter air yang digunakan berdasarkan kondisi air hujan di masing-masing Lokasi.

Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan air hujan sebagai sumber air bersih untuk keperluan kegiatan di masjid, termasuk berwudu.

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi masalah kekurangan air, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi air dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Dengan kolaborasi antara sektor swasta, akademisi, dan masyarakat, diharapkan solusi inovatif seperti ini dapat menjadi langkah konkret dalam mengatasi tantangan lingkungan dan sumber daya air di perkotaan Indonesia.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Unilever   air   Hujan   teknologi   Masjid  

Terpopuler